Bek Manchester City, John Stones, berhasil menunjukkan performa yang jauh lebih hebat ketimbang musim lalu sejak didatangkan dari Everton pada awal 2016-2017.
Pada awal bergabung dengan Manchester City, John Stones mendapat banyak kritik soal penampilannya di lapangan.
Terlebih jika mengingat harga yang telah dikeluarkan The Citizens untuk memboyongnya dari Everton sebesar 47,5 juta pounds (sekitar Rp 850 miliar).
Namun, performa Stones pada sepanjang 2017-2018 telah meningkat jauh jika dibandingkan musim lalu.
Pemain berusia 23 tahun itu mampu mempertontonkan ketangguhan, kedisiplinan, kemampuan membaca permainan lawan, bahkan untuk mencetak gol.
Performa Stones juga telah membuat dirinya menjadi pilihan utama Manajer Josep Guardiola di jantung pertahanan Manchester City bersama Nicolas Otamendi dan juga di lini pertahanan tim nasional Inggris.
Melihat kondisi ini, Guardiola mengaku sangat gembira. Namun, manajer berusia 46 tahun itu mengatakan bahwa masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki Stones.
Gareth Southgate: "In the two games (Germany, Brazil), I think John Stones has really shown his defensive attributes. He's looked really mature, controlled the line and taken pride in his defending as well as being calm in possession. I think that's a significant step for him." pic.twitter.com/CIRjm2MQPC
— City Watch (@City_Watch) November 15, 2017
(Baca Juga: Jawaban Enteng Jose Mourinho soal Duetkan Romelu Lukaku dan Zlatan Ibrahimovic)
"Dia sadar bahwa performanya telah meningkat pesat. Bersama bola di kakinya, ia punya kualitas luar biasa dalam memahami permainan, memiliki ketenangan, dan mampu membaca operan lawan berikutnya," ucap Guardiola kepada Sky Sports.
"Namun, ia masih muda dan semua tergantung padanya untuk menjadi pemain yang lebih baik lagi. Semoga ia masih memiliki keinginan untuk memperbaiki diri karena masih ada banyak hal yang harus diperbaiki, baik bersama maupun tanpa bola," katanya.
Progres besar pada diri Stones ini dipercaya Guardiola sebagai buah dari pengalaman bersama Manchester City di berbagai ajang pada musim lalu, terutama Liga Champions.
Pada saat pertama kali bergabung, Stones belum terbiasa bermain tiga kali dalam sepekan karena Everton jarang berkompetisi di level Eropa.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar