Mohamed Salah baru saja meraih penghargaan pemain terbaik Liga Inggris periode November 2017 dari Barclays Premier League.
Dibalik kesuksesannya, tak banyak orang tahu bahwa ia dulunya bermain sebagai bek kiri saat remaja.
Hal ini tak lepas dari performa impresifnya di Liga Inggris musim 2017-2018.
Mohamed Salah mampu memuncaki daftar top scorer sementara Liga Inggris musim ini dengan torehan 13 gol.
Yang lebih fantastis lagi, Salah mampu mencetak 7 dari 13 golnya saat ini pada bulan November.
Total Salah telah mencetak 19 gol bagi Liverpool musim ini.
Sebelumnya ia juga menerima pernghargaan dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Afrika 2017.
Ternyata, kesuksesan Salah menjadi sayap mematikan diawali dari posisi bek kiri yang ia tempati saat remaja.
Dilansir BolaSport.com dari Bleacher Report, pelatih Salah saat di El Mokawloon, Said El-Shishini mengungkapkan hal tersebut.
(Baca juga: Dicurangi, Lazio Ancam Keluar dari Serie A?)
Mohamed Salah in November (PL):
4 games
— LFCVine (@LFCVine) December 15, 2017
7 goals
3 braces
A goal every 4️⃣0️⃣ minutes
A goal every 2.4 shots
Current PL top scorer
2 MOTM performances
PL Player of the month
King of Egypt pic.twitter.com/K4g7UOKtHx
"Ketika saya melatih El Mokawloon U-16, saya mempunyai 5 bek kiri dan Salah adalah salah satunya. Dalam sebuah laga Liga Kairo U-16, kami menang 4-0 atas ENPPI dan Salah mengawali laga sebagai bek kiri," ujar Said.
"Ketika itu Salah tak kurang dari 5 kali gagal mengkonversi peluang satu lawan satu. Yang saya lihat adalah bukan peluang yang gagal ia konversi, tapi kemampuannya menggriing bola dari posisi bek kiri ke situasi satu lawan satu melawan kiper," tambahnya.
Setelah laga usai, Said mengaku melihat Salah yang menangis karena menyia-nyiakan begitu banyak peluang menciptakan gol.
"Dia menangis! Saya memberi uang kepada pemain yang mencetak gol, begitu juga Salah," ujarnya.
Sejak saat itu, Said memutuskan bahwa bertahan bukan tipe bermain bagi Salah. Seorang penggiring ulung seperti Salah akan lebih berguna bagi lini serang.
Salah dipindah ke sayap kanan dan tak berubah sejak saat itu.
"Sejak hari itu, saya putuskan Salah bermain di sayap kanan. Saya katakan padanya ia akan jadi topskorer di dua liga, Liga Kairo U-16 dan Liga Nasional U-17. Di akhir musim, ia mencetak 35 gol di dua liga tersebut. Ia tak berhenti mencetak gol," ucap Said.
Kini Salah telah matang sebagai seorang sayap. Kesuksesannya meraih berbagai penghargaan individu diharapkan mampu mengantarkan klubnya, Liverpool meraih gelar musim ini.
Mampukah Salah menularkan kesuksesannya ke Liverpool?
Editor | : | Husein Sanusi |
Sumber | : | bleacherreport.com |
Komentar