Ternyata terdapat hubungan Ayah- anak diantara Arsene Wenger dan George Weah, yang menjadi calon presdien Liberia.
Sebelumnya, Weah menyatakan Arsene Wenger adalah sosok paling berjasa dalam kariernya.
Arsene Wenger dan George Weah pernah bekerja sama saat bersama di AS Monaco.
Weah bermain selama empat musim untuk AS Monaco pada 1988-1992 sebelum kemudian memutuskan hirah ke Paris Saint-Germain dan kemudian mencapai kesuksesan di AC Milan.
Pria yang kini berusia 51 tahun ini mengungkapkan kesuksesan di dunia sepak bola tidak akan terjadi jika tidak ada Wenger.
George Weah on Wenger: "He was a father figure and regarded me as his son. This was a man, when racism was at its peak, who showed me love. He wanted me to be on the pitch for him every day." pic.twitter.com/PaRzYhTND2
— Nihad Gööner (@niherd09) 25 December 2017
(Baca juga: Calon Presiden Liberia Sebut Arsene Wenger Orang Paling Berjasa dalam Kariernya)
"Dia adalah figur ayah dan menganggap saya sebagai anaknya," kata Weah dilansir BolaSport.com dari The Guardian.
Weah pun menceritakan dalam beberapa kondisi Wenger menjadi orang yang menasihatinya agar lebih baik. Contohnya saat Weah menimpa perlakuan rasialis.
"Dia adalah seorang pria sejati. Ketika rasisme menimpa saya, dia menunjukkan cinta kepada saya. Dia ingin aku berada di lapangan untuknya setiap hari."
Wenger juga selalu menasihati Weah agar senantiasa bekerja keras untuk menjadi pemain terbaik.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | theguardian.com |
Komentar