Pasukan ibu kota Italia itu memiliki peringkat tertinggi dibanding enam tim lain yang telah diladeni Napoli musim ini, yaitu keempat, dan Napoli menang 4-1, juga di Olimpico.
Betapa puasnya Sarri usai pertandingan itu.
Ia bisa menunjukkan bahwa anak asuhannya bisa menang atas tim kuat.
Kini, datang Roma, penguasa Olimpico lainnya.
Musim lalu, Napoli tidak bisa mengalahkan Roma, kandang dan tandang.
(Baca juga: Inilah Alasan Timnas Indonesia Tak Bisa Berpartisipasi di Kualifikasi Piala Asia 2019)
Ketika itu, Roma masih ditangani oleh Luciano Spalletti. Roma sudah berganti pelatih, namun tidak dengan Napoli. EDF pun menyebut Sarri sebagai pelatih yang mujur.
“Dia sangat beruntung memiliki dukungan penuh dari klub. Mereka memberi Sarri waktu untuk mengembangkan ide-idenya. Awalnya memang buruk, namun mereka sabar menanti. Kini, para pemain Napoli bisa bermain dengan mata tertutup,” kata EDF.
Sarri pun sadar kalau EDF dan Roma musim ini bukan tim lemah. Musim pertama Di Francesco dilalui dengan tidak buruk.
Lima kali menang dan satu kali kalah, plus masih menyimpan satu laga akibat penundaan laga melawan Sampdoria pada pekan ke-3, menunjukkan hal itu.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar