“Di Francesco melakukan kerjanya dengan bagus. Roma juga adalah klub yang kuat. Sejauh ini, mereka sudah menang lima kali dan kalah satu kali. Tim yang kuat akan membuat kami waspada. Akan menjadi laga yang kompetitif, namun saya percaya pada skuat yang saya miliki,” kata Sarri.
Dzeko-Mertens
Tak bisa dimungkiri, laga Roma kontra Napoli juga akan menjadi ajang unjuk kekuatan striker masing-masing.
Edin Dzeko di Roma dan Dries Mertens di Napoli sama-sama sudah membuat tujuh gol di Liga Italia.
Hanya, Dzeko lebih produktif, karena ia membuatnya dalam enam laga, sementara Mertens di tujuh laga.
Kebetulan juga, selama Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, pada fase grup, Bosnia- Herzegovina yang diperkuat Dzeko, berada satu grup dengan Mertens yang tampil bersama Belgia.
Belgia lolos ke Rusia, sedangkan Bosnia gagal.
Peran Mertens sebagai striker semakin besar, karena cederanya Arkadiusz Milik.
Striker asal Polandia itu absen sejak 25 September lalu, gara-gara cedera lutut.
Diperkirakan, Milik akan kembali pada 1 Februari tahun depan.
Kalau Milik menjadi satu-satunya pemain Napoli yang absen, tidak demikian dengan Roma.
Gelandang Kevin Strootman serta dua striker murni, Patrik Schick dan Gregoire Defrel, masih cedera.
Dzeko pun menjadi satu-satunya striker murni yang dimiliki Roma saat ini.
Sangat layak dinanti, apakah Roma di Olimpico akan menjadi klub pertama yang bisa memutus rentetan kemenangan Napoli musim ini?
Ataukah Roma akan menjadi korban kedelapan Napoli?
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar