Valentino Simanjuntak bukanlah satu-satunya komentator dengan gaya heboh.
Jauh sebelum pria berusia 35 tahun itu tenar, Italia sudah memiliki sosok gaduh bernama Tiziano Crudeli.
Seperti Valentino Simanjuntak yang begitu mengagungkan timnas Indonesia ketika bertanding, Tiziano Crudeli adalah penggemar berat AC Milan.
Tim beralias I Rossoneri juga menjadi pintu masuk Tiziano Crudeli ke dunia komentator.
(Baca Juga: Inter Milan Vs AC Milan - Terakhir Kali Dipimpin Wasit Ini, Pemain I Rossoneri Dapat Kartu Merah)
Dia melakoni debut ketika menjadi komentator radio untuk pertandingan AC Milan kontra Pescara pada 1987.
Hingga kini, suara Tiziano Crudeli terus menghiasi pertandingan-pertandingan AC Milan.
Dia menjadi presenter dan komentator untuk saluran AC Milan di Sky Italia.
Riuh dan agak gaduh menjadi ciri khas Tiziano Crudeli, tak peduli usianya kini sudah menginjak 74 tahun.
Ambil contoh laga Liga Italia antara Bologna dan AC Milan pada 8 Februari 2017.
Dalam laga tersebut, I Rossoneri kehilangan Juraj Kucka dan Gabriel Paletta akibat kartu merah.
Secara dramatis, AC Milan mencetak gol tunggal dalam pertandingan tersebut melalui Mario Pasalic pada menit ke-89.
Aksi tak kalah heboh dipamerkan Tiziano Crudeli dalam duel derbi kontra Inter Milan.
Pertemuan terakhir pada 15 April 2017 adalah salah satu contoh.
Inter Milan sempat unggul dua gol terlebih dahulu sebelum AC Milan menyamakan via Alessio Romagnoli dan Cristian Zapata dalam sepuluh menit terakhir.
Bisa dipastikan kehebohan serupa bakal muncul dari Tiziano Crudeli apabila terjadi sesuatu yang dramatis dalam laga Inter Milan vs AC Milan pada lanjutan Liga Italia, Senin (16/10/2017) dini hari WIB.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar