BOLASPORT.COM – AC Milan sedang menjalani momen yang tidak menyenangkan. Pencapaian hasil mereka di Serie A Liga Italia sejauh ini tak sebanding dengan aktivitas di bursa transfer musim panas lalu.
AC Milan mendatangkan begitu banyak pemain baru dengan harga total sekitar 200 juta euro (kini setara Rp 3,18 triliun).
Setan Merah, demikian julukan mereka, bahkan bisa membuat sebuah tim baru yang 11 anggotanya adalah pemain-pemain gres.
Akan tetapi, deretan pemain baru itu belum bisa membawa AC Milan tampil meyakinkan di Serie A.
Padahal, mereka berharap akhirnya bisa bangkit dari keterpurukan dalam beberapa tahun terakhir dan kembali bersaing di jalur juara atau setidaknya lolos lagi ke Liga Champion.
(Baca Juga: Choirul Huda dan Para Pesepak Bola Nasional yang Meninggal Dunia Setelah Beraksi di Lapangan)
Hasil 2-3 dari Inter Milan dalam derbi Milan di Giuseppe Meazza, Minggu (15/10), adalah kekalahan keempat AC Milan dalam delapan pertandingan liga.
Tim asuhan Vincenzo Montella kini berada di posisi ke-10, sudah defisit tujuh poin dari empat besar, yang akan memberikan tiket ke Liga Champion 2018-19.
“Tentu saja kami tidak menyangka tim akan kalah empat kali dalam delapan partai pembuka,” kata CEO AC Milan, Marco Fassone.
Nasib buruk AC Milan ternyata ditiru oleh sebuah klub Serie B Liga Italia. Klub itu adalah Parma.
Sama seperti AC Milan, Parma sedang mencoba bangkit setelah divonis bangkrut pada 2015. Sebelum ini Parma mampu promosi secara berturut-turut.
Main di Serie D pada 2015-16, Parma promosi untuk tampil di Lega Pro pada 2016-17.
Akhir musim itu, Parma kembali sukses promosi ke Serie B.
Musim ini Parma berambisi promosi lagi, yang berarti mentas di Serie A musim depan.
Untuk memenuhi ambisi itu, Parma mengambil langkah seperti yang dilakukan AC Milan.
Mereka merekrut begitu banyak pemain.
Memang tidak berharga mahal seperti yang digaet oleh AC Milan.
Namun, Parma sampai mendatangkan 19 pemain baru! Beberapa direkrut secara permanen dan lainnya berstatus pinjaman.
Faktanya, pemain seperti Roberto Insigne, Luca Siligardi, dan Fabio Ceravolo belum berhasil mengangkat tinggi performa Parma.
Setelah menjalani sembilan pertandingan, Parma hanya mendapatkan 11 poin dan berada di posisi ke-15 klasemen.
Hanya dua peringkat teratas yang akan langsung promosi ke Serie A, sedangkan peringkat ketiga sampai kedelapan menjalani play-off.
Terakhir di kandang sendiri, Ennio Tardini, Sabtu (14/10), Parma kalah 0-1 dari Pescara.
Sama seperti Vincenzo Montella di AC Milan, posisi pelatih Roberto D'Aversa di Parma kini berada dalam tekanan.
Dia harus segera “menyembuhkan” Parma atau berisiko dipecat.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | calciomercato.com |
Komentar