Terdapat satu hal yang membedakan AC Milan dengan para penghuni lima besar klasemen Liga Italia musim ini.
Hingga pekan kesembilan, AC Milan berada di peringkat ke-11 dengan baru mengantongi 13 angka.
Pasukan Vincenzo Montella terpaut lima poin dari AS Roma, yang menempati posisi kelima di klasemen.
Adapun susunan lima besar itu secara berurutan ditempati Napoli, Inter Milan, Juventus, Lazio, dan AS Roma.
Pembeda antara mereka dan AC Milan bukan sebatas statistik raihan poin, gol memasukkan, atau angka kemasukan.
(Baca Juga: Alasan AC Milan Harus Pertahankan Vincenzo Montella, Setuju?)
Simak daftar pencetak gol terbanyak sementara, dan Anda bakal menemukan perbedaan lain.
Ciro Immobile memimpin susunan pemain tersubur dengan 13 gol.
Dia diikuti oleh Paulo Dybala (10 gol), Mauro Icardi (9), serta Edin Dzeko dan Dries Mertens (7).
Kuintet tertajam itu masing-masing adalah striker andalan yang bukan kebetulan menyokong produktivitas tim lima besar.
Ciro Immobile has now scored 13 league goals this season; no player in Europe's top 5 leagues has scored more.
Form of his life. pic.twitter.com/RlPv7uALj4
— Squawka Football (@Squawka) October 22, 2017
Immobile adalah pemimpin lini depan Lazio. Dybala inspirator Juventus.
Icardi kapten sekaligus sumber gol andalan Inter Milan.
Dzeko dan Mertens menjadi predator terganas Roma dan Napoli.
Kritik atas performa AC Milan mencuat karena mereka tidak, atau setidaknya belum, memiliki bomber seganas tim lima besar tersebut.
Padahal, penyerang utama bernaluri gol tinggi dan berkarakter kompeten krusial sebagai penunjang kekuatan tim.
Keep fighting #weareacmilan pic.twitter.com/AkmiVIA6RH
— André Silva (@andrevsilva19) October 20, 2017
Milan bukannya tanpa usaha.
Mereka mendatangkan tiga striker sekaligus di bursa transfer musim panas: Andre Silva, Nikola Kalinic, dan Fabio Borini.
(Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Europa - Tinggal 4 Tim Belum Ternoda dan Tetap Sempurna)
Mereka tiba dengan nilai transfer gabungan 43 juta euro, plus potensi pembengkakan menjadi 68 juta euro (Rp 1,08 triliun) buat mempermanenkan Kalinic.
Hasilnya, baru Kalinic yang mencetak gol di Liga Italia (2 gol).
Rekening Andre Silva dan Borini masih nihil, bahkan kalah dari catatan striker 19 tahun, Patrick Cutrone, yang dipromosikan dari tim junior (2 gol).
Milan masih tergantung kecemerlangan andalan lama seperti Suso guna menghasilkan gol.
Playmaker asal Spanyol itu menjadi pemain tertajam Rossoneri di liga musim ini dengan sumbangan tiga gol.
Teguran buat Kalinic sudah muncul saat mendapatkan siulan kekecewaan dari pendukung Milan dalam laga terbaru kontra Genoa.
"Hal itu terjadi mungkin karena fan ingin dua gol. Penyerang kami spesial dan unik dalam cara mereka bergerak tanpa bola, tapi juga harus berkembang," ucap Montella, dikutip BolaSport.com dari Milannews dan Calciomercato.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Calciomercato.com, Legaseriea.it, milannews.it |
Komentar