Liga Italia musim ini sudah memakan korban dua pelatih. Teranyar, Benevento Calcio mendepak Marco Baroni dari kursi kepelatihan pada Senin (23/10/2017).
Alasan pemecatan Marco Baroni logis saja melihat Benevento konsisten terdampar di peringkat buncit.
Sampai pekan ke-9 Liga Italia, klub promosi itu selalu kalah dan masih tanpa poin.
Status tim pemilik start terburuk dilengkapi rapor amburadul dalam selisih gol, yakni hanya 2 kali memasukkan dan 22 kali menderita gol.
Baroni menyusul Massimo Rastelli, yang lebih dulu dipecat Cagliari pada 17 Oktober.
Posisi Baroni di Benevento digantikan eks pelatih Palermo dan jebolan akademi AC Milan, Roberto De Zerbi.
(Baca Juga: Jangan Kaget! Ini 6 Calon Korban Pemecatan di Liga Inggris Setelah Ronald Koeman)
Meski kehilangan pekerjaan di Benevento, Baroni tetap mereguk untung.
Pelatih berusia 54 tahun itu mengantongi 800.000 ribu euro atau setara Rp 12,7 miliar setelah dipecat.
Uang sebanyak itu berasal dari klausul anti-pemecatan yang disisipkan dalam kontrak Baroni di Benevento.
Baroni bakal menerima kompensasi pembayaran karena ikatannya diakhiri paksa oleh klub.
Sebagai arsitek anyar, Roberto De Zerbi punya tugas berat mengatrol Benevento dari lembah degradasi.
Saat ini mereka tercatat sebagai tim dengan performa terburuk pada lima kompetisi top Eropa musim ini.
Parameter status itu adalah kegagalan memetik satu pun poin sepanjang 2017-2018 di antara kontestan Liga Italia, Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Jerman, dan Liga Prancis.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | football-italia.net, Legaseriea.it |
Komentar