Presiden Lazio, Claudio Lotito, berinisiatif untuk mengirim 200 suporter timnya ke Auschwitz, untuk belajar agar tidak berperilaku rasis.
Presiden Lazio berusaha untuk meminimalisir tindakan para suporter Lazio yang terkenal rasis mengirim para suporter Lazio ke Auschwitz untuk mengenal sejarah.
Auschwitz merupakan kamp konsentrasi di Polandia yang dulu digunakan Nazi untuk melakukan pembersihan etnis semasa berkuasa.
Sebelumnya pendukung Lazio melakukan tindakan rasis saat meraih kemenangan kontra Cagliari, Minggu (22/10/2017).
Tindakan rasis tersebut berupa penempelan foto seorang penulis Yahudi, Anne Frank, dengan baju AS Roma di tribun selatan yang biasa di huni pendukung klub rivalnya itu.
Melihat tindakannya tersebut, Presiden Lazio, Claudio Lotito berusaha untuk mencegah adanya tindakan anti-semit di setiap laga.
(Baca Juga: Daftar Lengkap Penerima Penghargaan di FIFA Football Award Edisi 2017 )
"Kami sudah berusaha mengambil inisiatif lain untuk menekan insiden ini seperti kunjungan pemain ke sekolah untuk melakukan edukasi mengenai peraturan, kesenjangan sosil, ras dan keuangan," ujar Lotito dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Kami tidak berbicara di sini tentang apa yang Lazio inginkan, tapi apa yang selalu kami lakukan kepada sesama, tim jelas mengutuk insiden ini," pungkasnya.
Lotito juga akan menindak tegas para pelaku rasisme dan akan menaruh kamera CCTV untuk di seluruh stadion agar lebih mudah untuk mengamati polah para suporter Lazio.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar