Almarhum aktor dari Amerika Serikat, Martin Landau, pernah berujar bahwa hidup bak wahana roller coaster di mana selalu ada masa di puncak dan juga di bawah.
Ungkapan tersebut tepat menggambarkan kiper Gianluigi Buffon terkait karier sepak bolanya sepanjang 2017.
Kapten Juventus itu mengalami masa menyenangkan sekaligus menyedihkan tahun ini baik di level klub maupun bersama tim nasional Italia.
Pemain berusia 39 tahun itu tersenyum ketika Juve mengangkat trofi Coppa Italia 2016-2017 pada 17 Mei setelah mengalahkan Lazio 2-0.
Empat hari kemudian, Buffon mengangkat piala Serie A di musim yang sama.
Kemenangan 3-0 atas Crotone di Juventus Stadium memastikan Si Nyonya Tua mempertahankan gelar yang mereka rengkuh secara beruntun sejak 2011/12.
(Baca Juga: Terakhir Kali Italia Tidak Lolos Piala Dunia, Ayah Lionel Messi Belum Lahir)
Sempat berada di atas, Gianluigi Buffon langsung terhempas ke titik rendah saat Juve kalah telak 1-4 dari Real Madrid di final Liga Champion 2016-20017.
Sebuah pukulan bagi mantan pemain Parma itu yang mengejar impian untuk mencicipi titel Liga Champions yang pertama.
Gianluigi Buffon kembali sumringah pada 23 Oktober ketika ia dinobatkan sebagai kiper terbaik 2017 oleh FIFA di Kota London, Inggris.
Pada Selasa (14/11/17) dini hari WIB, roller coaster Buffon berada di bawah lagi setelah Italia dipastikan gagal mentas ke Piala Dunia 2018 usai disingkirkan Swedia di play-off kualifikasi Piala Dunia.
Apakah hidup pembaca di 2017 juga berwarna-warni juga seperti Gianluigi Buffon?
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar