Pelatih Massimiliano Allegri punya kontrak panjang bersama Juventus. Masa kerja samanya berakhir pada 2020.
Meski begitu, rumor soal pengganti Massimiliano Allegri terus bergulir.
Salah satu nama kandidat bakal menjadi lawan yang dihadapi Juventus pada Ahad (19/11/2017).
Sosok itu adalah Marco Giampaolo, pelatih Sampdoria saat ini. Akhir pekan ini, Juventus akan melawat ke Luigi Ferraris, kandang Sampdoria.
Walau kini posisi Allegri relatif aman dari pemecatan, petinggi Juventus, terutama CEO Giuseppe Marotta dan Direttore Sportivo Fabio Paratici, bisa menjadikan laga kontra Sampdoria ini semacam audisi bagi Giampaolo.
Marotta dan Paratici tentu tak ingin melihat Juventus kehilangan poin, terlebih kalah.
Akan tetapi, bila Marco Giampaolo bisa membuat Sampdoria sangat menyulitkan mereka, tentu Giampaolo mendapat ponten positif dari keduanya.
Giampaolo membuat Sampdoria di 2017-2018 bermain bagus. Ia telah membangun Il Samp sejak musim lalu yang finis di peringkat 10.
(Baca Juga: Inilah Pembeda AC Milan dengan Tim 5 Besar Klasemen Liga Italia)
Giampaolo sampai mendapat julukan "Piccolo Sarri" alias Sarri Kecil karena belajar banyak dari Maurizio Sarri, pelatih Napoli saat ini.
Giampaolo menggantikan Sarri di Empoli sebelum menjadi pelatih Sampdoria.
"Saya dan Sarri menafsirkan cara kerja yang sama. Tim harus selalu berkembang, berpikir, dan menjadi lebih baik. Saya ingin menjadikan Sampdoria seperti Napoli kecil," ucapnya.
Sampdoria selalu mencoba melawan dengan memainkan gaya sepak bola mereka sendiri yang cenderung ofensif.
Hasilnya memang terlihat di klasemen. Hingga memasuki pekan ke-12 Serie A 2017-2018, Il Samp berada di posisi enam.
Bagi tim yang hanya belanja 48,9 juta euro di bursa musim panas, posisi mereka sementara ini lebih baik dari primadona di bursa transfer musim panas: AC Milan.
Juventus wajib waspada karena Il Samp merupakan satu-satunya tim Serie A yang masih sempurna di kandang.
Dari lima pertandingan di Ferraris, Fabio Quagliarella dkk. selalu menang.
Deret lawan yang dikalahkan adalah Benevento (2-1), Milan (2-0), Atalanta (3-1), Crotone (5-0), dan Chievo (4-1).
Lantas, apa hubungan Sampdoria dan Juventus dengan Interista seperti yang tercantum di judul?
(Baca Juga: 12 Gelandang Pencetak Hat-trick di Liga Italia Selain Sami Khedira, Nomor 6 Gak Nyangka!)
Dalam wawancara dengan Il Sore 24 Ore, terkuak bawah Giampaolo merupakan Interista alias pencinta Inter.
Sebagai Interista, tentu pelatih berusia 50 tahun itu bakal memutar otaknya secara keras demi bisa mengalahkan Juventus.
Satu kemenangan, Giampaolo bisa mendapatkan nilai plus dari Marotta, mengangkat posisi Sampdoria, dan membantu Inter. Sekali lempar, tiga burung tergeletak.
(Naskah ini bisa juga dibaca di Tabloid BOLA edisi 2.818 yang terbit Selasa, 14 November 2017)
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar