Mantan presiden Inter Milan, Massimo Moratti, mengungkapkan perpisahan mengharukan Jose Mourinho tujuh tahun lalu.
Jose Mourinho meninggalkan Inter Milan pada 2010 setelah ia berhasil mempersembahkan treble winner kepada klub Liga Italia tersebut.
Sebelum akhirnya pergi, Massimo Moratti mengakui bahwa Mourinho sempat mempertimbangkan untuk bertahan bersama Inter Milan.
"Mourinho berkata jika saya memintanya untuk bertahan, dia akan tetap bersama Inter Milan," kata Massimo Moratti seperti dilansir BolaSport.com dari Guerin Sportivo.
"Saya hanya bilang bahwa ia bebas menentukan pilihannya," ujar Moratti.
(Baca Juga: Juventus Vs Inter Milan - Luciano Spalletti Tak Bahagia Dapat 1 Poin dari Tim Besar)
Namun Mourinho akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Inter Milan dan bergabung dengan Real Madrid pada tahun itu.
Meski begitu, Moratti mengakui bahwa keputusan tersebut tak mudah bagi Jose Mourinho.
"Dia benar-benar menangis dengan tulus, seolah-olah Inter Milan selalu menjadi klub yang spesial baginya," kata Moratti.
Sebelum menangis di hadapan Moratti, Mourinho lebih dulu viral karena tangisannya bersama salah satu pemain Inter Milan, Marco Materazzi.
(Baca Juga: Tak Tampil di Lapangan, Striker Chelsea Viral karena Memeluk Botol Air Panas)
Paparazzi menangkap momen tangisan Mourinho dan Materazzi hanya sesaat setelah Inter Milan memenangi Liga Champions 2010.
Tangisan tersebut memunculkan rumor bahwa Mourinho akan segera meninggalkan klub berjuluk La Beneamata tersebut.
Rumor tersebut terbukti benar karena ia lalu menyeberang ke Spanyol tak lama setelah kejadian itu.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | guerinsportivo.it |
Komentar