AC Milan dikabarkan sedang di ambang menerima sanksi dari UEFA terkait kasus Financial Fair Play.
Klub berjuluk I Rossoneri mengalami kerugian finansial selama periode pertama tahun 2017.
AC Milan menghabiskan dana senilai 200 juta euro (sekitar 3,19 triliun rupiah) untuk belanja pemain.
Klub sebelumnya diambil alih oleh konsorsium asal China yang dipimpin Yonghong Li pada April tahun ini.
(Baca Juga: Hasil Drawing 32 Besar Liga Europa - Big Match Klub-klub yang Gagal di Liga Champions)
Manajemen baru mengatakan ada banyak hal yang perlu diperbaiki soal urusan di dalam maupun luar lapangan.
Menanggapi kondisi rumit AC Milan, Marco Fassone, direktur manajer Rossoneri memberikan pernyataan, seperti dilansir BolaSport.com dari Radio Uno.
Menurut Marco Fassone keadaan ini bisa saja disebabkan karena AC Milan terlalu banyak belanja pemain.
(Baca Juga: 3 Big Match yang Wajib Anda Tonton di Babak 16 Besar Liga Champions)
"Pembelian pemain? saya akan melakukannya lagi, namun bukan berarti kami akan melakukan kesalahan kembali," ujar Fassone.
"Apakah kami mendatangkan terlalu banyak pemain? Itu mungkin saja," ujar sang manajer menambahkan.
UEFA telah menolak proposal yang diajukan AC Milan agar terhindar dari sanksi Financial Fair Play.
(Baca Juga: Ini Daftar Playmaker Terbaik Tahun 2017, Nomor 1 Mendominasi!)
AC Milan terancam hukuman berat bila UEFA memutuskan bersalah.
Milan terancam denda dan dibatasi pada aktivitas bursa transfer.
Sanksi terberat adalah Milan akan ditolak dari kompetisi Eropa.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Radio1.rai.it |
Komentar