Otoritas sepak bola Eropa, UEFA, mengumumkan bahwa mereka menolak proposal yang diajukan oleh AC Milan dalam bentuk kesepakatan sukarela.
Kesepakatan sukarela pada dasarnya adalah sebuah rencana yang menjelaskan bagaimana sebuah klub dapat memenuhi Financial Fair Play (FFP) jika mereka baru saja mengubah pemiliknya.
Sebagaimana diketahui, saham AC Milan memang baru saja berganti kepemilikan menjadi milik taipan China, Yonghong Li.
UEFA menjelaskan bahwa penolakan tersebut adalah buah dari keraguan mereka soal kemampuan AC Milan untuk melunasi pinjaman 300 juta euro kepada perusahaan Amerika, Elliott Management, pada Oktober mendatang.
"Badan Investigasi dan Pengawasan Keuangan UEFA telah meninjau permohonan untuk kesepakatan sukarela yang dibuat oleh AC Milan sebagai bagian dari peraturan Financial Fair Play (FFP)," bunyi pernyataan di laman resmi UEFA.
"Setelah memeriksa semua dokumentasi dan penjelasan dengan saksama, kami memutuskan untuk tidak menyetujui kesepakatan tersebut," tulis UEFA lagi.
Dana 300 juta euro yang didapat dari modal Amerika tersebut menjadi modal berbelanja pemain AC Milan yang dilakukan pada bursa transfer lalu.
(Baca Juga: Tak Kuat Menerima Hujatan Suporter Sendiri, Gianluigi Donnarumma Beri Pembelaan via Instagram)
Rossoneri memang melakukan belanja jor-joran awal musim ini dengan nilai totalnya mencapai 231,15 juta euro.
Kepastian nasib AC Milan masih akan dipertimbangkan dan baru akan diputuskan tahun 2018.
"AC Milan akan terus tunduk pada proses pemantauan yang sedang berlangsung dan situasinya akan dinilai lagi di bulan-bulan pertama 2018," tulis UEFA.
Jika persyaratan UEFA tak bisa dipenuhi, bukan tidak mungkin Milan akan terjerat FFP pada musim depan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar