Direktur Olahraga AC Milan, Marco Fassone, menuding keputusan UEFA menolak proposal Financial Fair Play timnya merupakan keputusan yang berbau politis.
AC Milan kini terancam menghadapi sanksi Financial Fair Play dari UEFA setelah ditolaknya proposal Financial Fair Play yang diajukan klub berjuluk Rossoneri itu.
Otoritas sepak bola tertinggi di Eropa tersebut menggangap kurangnya jaminan atas Elliot Management selaku pihak yang memberi pinjaman dana kepada AC Milan dan status kekayaan pemilik klub, Yonghong Li, menjadi penyebab ditolaknya proposal itu.
Direktur Olahraga AC Milan, Marco Fassone, menganggap keputusan UEFA tersebut berbau politis.
"Saya pikir keputusan tersebut dengan segala rasa hormat untuk mereka berhasil dilakukan secara politis," ujar Fassone dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Ada Presiden baru UEFA yang menganggap sanksi sebagai jalan yang tepat ke depan."
(Baca Juga : AC Milan Ingin Datangkan Dua Bintang Muda, Anak Mantan Pemain Sendiri Jadi Salah Satu Target)
Fassone juga merasa aneh apabila AC Milan dianggap melanggar Financial Fair Play dalam tiga tahun terakhir sementara klub berjuluk Rossoneri tersebut baru melakukan belanja besar musim ini.
"Akan ada sanksi karena telah melanggar batasan Financial Fair Play selama tiga tahun terakhir dan kami bahkan tidak berada di sana pada saat itu," pungkas Fassone.
Fassone menganggap bahwa UEFA memiliki filosofi dan sudut pandang yang berbeda dengan AC Milan dan keputusan ini membuat pihaknya berada di posisi yang sulit.
AC Milan sendiri meski sudah mendatangkan 11 pemain baru musim panas ini dan menghabiskan dana lebih dari 200 juta euro gagal tampil meyakinkan di Liga Italia.
Kini, mereka hanya mampu bertengger di peringkat kedelapan klasemen sementara.
Dengan sanksi yang mengancam AC Milan, hal ini tentu semakin memusingkan pelatih baru Gennaro Gattuso.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar