Inter Milan sudah kalah dua kali secara berurutan di Serie A 2017/18. Padahal mereka begitu perkasa dalam 16 pekan perdana.
Sang Biru-Hitam seperti memasuki periode kolaps tahunan.
Inter Milan belakangan punya kebiasaan buruk. Setelah menjalani start lumayan bagus, mereka akan tersandung sendiri dan melorot dari tabel klasemen.
Kolaps itu rutin terjadi pada Desember-Januari.
Pengecualian bisa diberikan di 2016-2017 dan 2014-2015 karena bisa dibilang Inter Milan berantakan nyaris di sepanjang musim.
(Baca Juga: AC Milan Menang Dramatis, Gennaro Gattuso : Saya Pelatih Terburuk di Serie A, Tapi...)
Kisah kolaps terjadi di 2015-2016. Performa Mauro Icardi dkk. mantap hingga menjelang akhir 2015.
Inter 13 pekan menjadi capolista alias pemuncak klasemen. Kekalahan dari Lazio di laga terakhir tahun tersebut menjadi awal keterpurukan.
Di sepanjang Januari 2016, Inter cuma bisa menang sekali dan kalah dua kali plus dua imbang. Salah satu kekalahan itu didapat dari AC Milan.
Setelah itu, Inter sulit konsisten dan kerap kalah dari tim papan tengah hingga akhirnya hanya finis di peringkat empat.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar