Satu kejadian menjadi pembicaraan saat Juventus berhasil memetik kemenangan kala menghadapi Chievo Verona dalam laga pekan ke-22 Liga Italia pada Minggu (28/1/2017) dini hari WIB.
Bermain di Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Juventus menang dengan skor 2-0.
Gol Sami Khedira (67') dan Gonzalo Higuain (88') mengunci kemenangan Juventus dalam laga tersebut.
Namun satu kejadian menjadi bahan pembicaraan dalam laga ini, saat bek Chievo Verona, Fabrizio Cacciatore dikartu merah karena melakukan gestur tangan diborgol.
Chievo telah bermain dengan 10 orang sejak babak pertama, dengan dikartu merahnya Samuel Bastien pada menit ke-35.
Lalu, pada babak kedua giliran Fabrizio Cacciatore merugikan Chievo dengan sebuah kartu merah langsung.
Berawal dari benturan antara Cacciatore dengan Kwadwo Asamoah di area penalti Juventus.
Cacciatore terbaring di lapangan.
Tim medis masuk, namun Cacciatore keburu berdiri dan sudah bisa melanjutkan permainan.
(Baca juga: Alexis Sanchez Lakukan Debut di Antara 'Tower-tower Menjulang' Manchester United)
Dilansir BolaSport.com dari Mirror, Wasit meminta Cacciatore keluar lapangan terlebih dahulu karena tim medis telah dipanggil.
Namun Cacciatore menolaknya karena Chievo akan menghadapi situasi sepak pojok di area bertahan Juventus.
Ia akhirnya tetap keluar, namun ia tertangkap dua kali melakukan gestur tangan diborgol.
Tertangkap melakukan gestur tersebut, Cacciatore langsung mendapat kartu merah langsung dari wasit.
Gestur tangan diborgol dalam sepak bola Italia mengindikasikan pengaturan skor dalam sebuah laga.
Tercatat Juventus pernah terlibat dalam skandal (Calciopoli) 2006 dan berbuntut hukuman degradasi.
Gestur Cacciatore jelas ditujukan kepada Juve untuk menyindir 'tragedi' tersebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar