Gennaro Gattuso berpeluang untuk menambah jumlah mantan gelandang bertahan yang sukses menjadi pelatih seusai mampu membawa AC Milan bangkit dari keterpurukan.
Banyak orang mengatakan bahwa posisi gelandang bertahan adalah posisi yang paling tidak elegan dalam sepak bola.
Stereotip ini lahir karena peran gelandang bertahan yang terkesan hanya menghentikan serangan lawan.
Para gelandang bertahan ini seperti hanya bermodal stamina bagus, keberanian berduel, dan rela melakukan pelanggaran.
(Baca juga: Pemain Thailand yang Repotkan Timnas Indonesia Cetak Sejarah di Liga Jepang)
Padahal sebenarnya untuk menjadi gelandang bertahan harus memiliki pemahaman taktik yang bagus.
Sebab, tugas mereka yang harus membaca pergerakan musuh sekaligus juga harus bisa memulai serangan.
Maka tidak heran jika banyak mantan gelandang bertahan yang sukses menjadi pelatih.
(Baca juga: Gol Menit Ke-119 Loloskan Andik Vermansah Cs ke Putaran Ketiga Piala FA Malaysia 2018)
Contoh paling anyar adalah Gennaro Gattuso yang sukses mencatatkan rekor apik bersama AC Milan.
Dia sukses membawa anak asuhannya 13 laga tak terkalahkan pada semua ajang, setelah sebelumnya AC Milan memiliki performa tak bagus.
(Baca juga: Inilah Biang Kerok Keributan di Ruang Ganti Real Madrid)
Sebelum Gennaro Gattuso, berikut ini adalah para gelandang bertahan yang sukses menjadi pelatih.
5. Antonio Conte
Saat bermain dirinya adalah gelandang bertahan, Conte pemain yang tangguh bagi Juventus dan timnas Italia.
Seusai pensiun pada 2004, Conte menangani beberapa klub seperti Bari, Atalanta, dan Siena sebelum bergabung dengan Juventus pada 2011.
Di Juventus, Conte mempersembahkan tiga gelar Liga Italia, sebelum musim lalu pindah ke Chelsea dan langsung meraih gelar Liga Inggris.
(Baca Juga: VIDEO - Tekel Keras Marckho Sandy Picu Keributan, Dua Kartu Merah Dikeluarkan Wasit)
Saat masih bermain di AC Milan, pemain asal Belanda ini bertransformasi dari bek tengah menjadi gelandang bertahan kelas dunia di bawah asuhan Arrigo Sacchi.
Setelah pensiun, Rijkaard meraih kesuksesan sebagai pelatih saat menukangi Barcelona pada rentang 2003-2008.
Di Camp Nou, mantan pemain Ajax Amsterdam ini sukses memenangi dua gelar Liga Spanyol plus satu gelar Liga Champions.
Ancelotti adalah gelandang bertahan tangguh bagi AC Milan dengan kemampuan membagi bola dan kepemimpinan yang sangat baik.
Kepemimpinan dan pemahaman taktik Ancelotti tak luntur saat menjadi pelatih.
Pria asal Italia ini total telah meraih 19 gelar bergengsi bersama klub-klub besar Eropa yaitu Juventus, AC Milan, Chelsea, PSG, Real Madrid dan Bayern Muenchen.
(Baca juga: Kiper Sakti Man City Tak Mempan Dibobol Lewat Penalti)
Pria Argentina ini adalah sosok yang tempramen dan meledak-ledak saat masih menjadi pemain dengan peran gelandang bertahan.
Kala melatih, karakter Simeone tak jauh berubah seperti saat menjadi pemain dan tetap meledak-ledak.
Dengan karakter ini, pria berjuluk El Cholo ini mengantar Atletico Madrid meraih kesuksesan di Spanyol dan Eropa.
Bersama Los Rojiblancos, berhasil mempersembahkan satu gelar Liga Spanyol, satu gelar Copa del Rey, serta satu gelar Liga Europa.
Pria berkepala plontos ini sangat identik dengan Barcelona saat bermain sebagai gelandang bertahan.
Saat menjadi pelatih pun, Guardiola juga memulai karier di Barcelona pada 2008.
Bersama El Barca, Guardiola total mempersembahkan empat trofi sebelum akhirnya hijrah ke Bayern Muenchen.
(Baca juga: Menang Menyakinkan, Ferdinand Sinaga Cs Melaju ke Putaran Ketiga Piala FA Malaysia 2018)
Di Jerman, pria Spanyol ini tetap memgandalkan penguasaan bola dan umpan-umpan pendek untuk meraih tujuh gelar bergengsi bersama FC Hollywood.
Kini bersama Manchester City, Guardiola baru saja meraih gelar pertamanya di Inggris dengan sukses memenangkan gelar Piala Liga Inggris.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar