Gelandang Juventus, Miralem Pjanic, mengatakan kepindahannya ke klub tersebut tidak dimaksudkan untuk berkhianat ke eks klubnya, AS Roma.
Miralem Pjanic pindah dari AS Roma ke Juventus pada 2016 dengan nilai transfer 32 juta euro. Nilai tersebut setara Rp 540 miliar.
Gelandang asal Bosnia-Herzegovina tersebut langsung memenangi Liga Italia dan Piala Italia pada musim perdananya.
Menurut Pjanic, pencapaian itu sudah cukup menjelaskan alasan dia memutuskan pindah dari AS Roma.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cetak 50 Hattrick, 7 Ajang Bergengsi Ini Jadi Saksinya)
"Memenangi trofi bersama AS Roma akan jadi pengalaman unik, tetapi saya tidak bisa melakukannya. Saya sudah sangat berusaha melakukannya," kata Pjanic.
Dia pun menekankan bahwa kepindahannya bukan sengaja mengkhianati AS Roma atau para suporter klub ibu kota Italia tersebut.
"Para suporter memang marah ketika saya pindah, tetapi saya tidak mengkhianati siapa-siapa. Saya bermain dengan renjana di AS Roma. Siang malam saya berpikir soal tim," kata Pjanic.
(Baca Juga: Serie A Singkirkan Premier League dan La Liga sebagai Liga Paling Kompetitif di Eropa)
"Hal itu membantu saya sukses, tetapi di saat yang sama, saya kehilangan keseimbangan," lanjutnya.
Pjanic juga memastikan bahwa keputusannya memilih Juventus bukan karena prospek meraih trofi lebih mudah.
"Setelah 5 tahun di Roma, saya memutuskan mencari pengalaman lain. Juventus menginginkan saya dan saya juga butuh pengalaman baru. Karier pesepak bola tidak panjang. Menang di Juventus pun butuh kerja keras," tutur Pjanic.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | FourFourTwo.com |
Komentar