Persiapan klub Liga Italia, AS Roma, dalam menghadapi raksasa Liga Spanyol, Barcelona, di perempat final Liga Champions tidak berjalan mulus.
AS Roma mengalami krisis pemain dengan tiga pemain andalannya: Radja Nainggolan, Cengiz Under, dan Lorenzo Pellegrini terancam absen pada leg pertama, Kamis (5/4/2018) dini hari WIB.
Ketiga pemain tersebut mengalami cedera pada ototnya.
Cedera otot pemain pun bisa merusak perjalanan AS Roma di sisa kompetisi 2017-2018 karena sudah menjadi masalah serius.
Seperti dikutip Bolasport.com dari Calciomercato, sepanjang musim ini I Giallorossi sudah mengalami 25 kasus cedera otot.
(Baca Juga: Reaksi Arsene Wenger Usai Pierre-Emerick Aubameyang Tak Mau Eksekusi Penalti)
Jumlah itu terlalu banyak untuk sebuah klub yang berkompetisi di tiga ajang sekaligus dalam semusim: Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions.
Menurut Transfermarkt, hampir semua pemain AS Roma sudah pernah mengalami cedera otot pada musim ini.
Tercatat dari 24 anggota tim utama, hanya 8 orang yang selamat dari masalah cedera otot.
Mereka adalah Alisson, Lukasz Skorupski, Bogdan Lobont, Juan Jesus, Aleksandar Kolarov, Jonathan Silva, Gerson, dan Edin Dzeko.
Sebanyak 16 pemain yang lain pernah menjadi korban. Beberapa pemain malah mengalaminya berkali-kali.
Ambil contoh kapten Daniele De Rossi, yang sampai mengalami tiga kasus berbeda antara Januari hingga Februari lalu.
Cedera ototnya memang tidak parah, tapi cukup untuk membuat De Rossi absen sampai satu-dua partai setiap kali mengalami cedera.
Memang tidak semua cedera pemain itu dialami di klub. Cengiz Under dan Lorenzo Pellegrini mendapatkan cederanya saat memperkuat tim nasional masing-masing.
Tapi, cedera seperti yang didapatkan Radja Nainggolan yang lebih sering terjadi. Cedera otot yang dialami pemain AS Roma dalam sesi latihan maupun di tengah pertandingan.
(Baca Juga: Ini Dia Aktivitas David Beckham Setelah Mengunjungi Sripun)
Nainggolan cedera pada menit ke-16 laga Liga Italia melawan Bologna, Sabtu (31/3/2018).
Dia sempat mencoba mengabaikan cedera itu dan terus berlari, tapi akhirnya menyerah dan meminta diganti.
"Cara dia keluar dari lapangan memberikan indikasi cederanya serius. Kalau Radja Nainggolan sampai menyerah, berarti itu cedera yang berat," kata pelatih Tim Serigala, Eusebio Di Francesco.
Kalau pemain seperti Radja Nainggolan, yang dikenal memiliki "otot kawat tulang besi", sampai mengalami cedera otot, berarti memang ada yang salah di AS Roma.
Tudingan pun mengarah pada pelatih fisik tim, yang kebetulan dulu direkrut atas rekomendasi dari Presiden AS Roma, James Pallotta.
Mereka adalah Darcy Norman dan Ed Lippie. Norman berasal dari Kanada, sedangkan Lippie dari Amerika Serikat.
AS Roma tidak secara eksplisit menyalahkan dua figur itu, tapi Tim Serigala sudah memutuskan tidak akan memperpanjang kontrak mereka untuk musim depan.
Mungkin cara berlatih ala Amerika tidak cocok dipakai di Italia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | transfermarkt.com, calciomercato.com |
Komentar