Gelandang Timnas Prancis Ini Merasa Bangga Membela Juventus, Apa Alasannya?

Sejak memutuskan pindah ke Juventus pada awal musim ini, pemain timnas Prancis, Blaise Matuidi, merasa semakin takjub dan bangga terhadap Si Nyonya Tua.

Pemain Juventus, Blaise Matuidi, mengakui bahwa ia merasa terkagum-kagum pada sejarah Juventus.

Ia pun menilai bahwa bermain di Juventus adalah pengalaman hidup terindah dalam hidupnya.

"Bisa bermain ke klub sekelas Juventus adalah pengalaman tak terbayangkan bagi saya, saya merasa seperti naik level," kata Matuidi dikutip BolaSport.com dari laman Bros Stories.

[POPULER] Cristiano Ronaldo Ingin Real Madrid Singkirkan 7 Pemain Ecek-ecek Ini https://t.co/fItRag7LtV

— BolaSport.com (@BolaSportcom) 1 April 2018

Gelandang 30 tahun tersebut mengungkapkan bahwa kepindahannya ke Juventus seperti sebuah keinginan yang terwujud.

"Kepindahan ke Juventus adalah yang saya butuhkan, dan saat kesempatan itu datang tak akan saya lewatkan dengan percuma. Itulah yang terjadi pada saya saat ini," ucap Matuidi.

(Baca Juga: Legenda Arsenal Ungkap Sosok Gelandang Terbaik The Gunners Pascaera The Invincibles)

Pemain timnas Prancis tersebut menerangkan bahwa ada banyak alasan di Juventus yang mendorongnya untuk tampil lebih baik dari hari ke hari.

Ia merasa hal tersebut tidak ia dapatkan saat ia memperkuat Paris Saint-Germain antara 2011 hingga 2017.

[POPULER] Sejarah Hari Ini, Dua Pemain Newcastle United Kelahi di Lapangan https://t.co/P128GC9pTj

— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 2, 2018

"Saat pertama kali saya memasuki Allianz Stadium (markas Juventus), saya merasakan kebanggaan yang tak terkira mengenakan seragam I Bianconeri," ucap Matuidi.

"Kebanggan itu muncul di benak saya karena pesepak bola hebat seperti Michel Platini, Zinedine Zidane, Lilian Thuram, Alessandro del Piero, Pavel Nedved, dan Roberto Baggio pernah memakai seragam ini sebelumnya," ucapnya lagi.

Matuidi percaya jika ada orang yang memikirkan kebesaran sejarah Juventus, maka ia akan dibuat pusing berkat berbagai macam torehan si Nyonya Tua yang tak sanggup dihitung.