Logo klub AS Roma tiba-tiba menjadi viral di media sosial setelah stasiun TV Iran, Voice and Vision, menyensor satu bagian dari lambang klub Giallorossi itu.
Hal ini berawal dari salah seorang penonton Voice and Vision yang mendapati ada gambar yang sedikit rabun di layar kacanya pada satu bagian dari logo klub AS Roma di sepanjang tayangan laga leg 1 perempat final Liga Champions 2017-2018 kontra Barcelona.
Bagian yang dimaksud adalah gambar puting susu serigala dari mitologi kuno Romawi, Capitoline Wolf, yang tengah menyusui sosok yang dipercaya sebagai pendiri Kota Roma, Romulus dan Remus.
Setelah diunggah ke media sosial, hal tersebut mendapat tanggapan dari khalayak ramai yang mengganggap hal tersebut terlalu berlebihan untuk dilakukan.
Salah satu pihak yang berkomentar adalah jurnalis olahraga Iran yang berbasis di Denmark, Mehdi Rostampour.
(Baca Juga: Jadi Cadangan Mati, Mantan Pemain Manchester United Malah Perpanjang Kontrak di Burnley)
"Dalam 3.000 tahun, Remus dan Romulus telah kehilangan susu ibu mereka, tetapi kini stasiun tv Iran membuat keduanya harus kehilangan susu serigala," tulis Mehdi Rostampour melalui akun Telegram-nya seperti dikutip BolaSport.com dari BBC.
Dari banyak pihak yang mencela kebijakan dari Voice and Vision itu, ada beberapa di antaranya yang setuju.
"Pada saat ini, orang-orang bisa terprovokasi oleh puting susu serigala!" Tulis salah satu pengguna Twitter seperti dikutip BolaSport.com dari BBC.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | bbc.co.uk |
Komentar