Klub raksasa Liga Italia yang sedang berusaha kembali ke masa kejayaannya, AC Milan, pernah identik dengan formasi permainan 4-3-1-2.
Salah satu era paling gemilang I Rossoneri dijalani pada tahun 2000-an dengan menggunakan formasi tersebut.
AC Milan mendominasi Liga Italia dan Liga Champions dengan lini tengah yang diisi Gennaro Gattuso, Clarence Seedorf, dan Andrea Pirlo; Kaka sebagai trequartista alias 'pemain nomor 10' di belakang dua striker; dan duet Andriy Shevchenko-Filippo Inzaghi di depan.
Begitu ampuhnya formasi 4-3-1-2 ketika itu, sampai sekarang mantan presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, masih bersikeras bahwa sistem itu adalah yang paling pas bagi Setan Merah.
Kalahkan Manchester United, Cuitan Gelandang Brighton soal Paul Pogba pada 2016 Mendadak Viral https://t.co/c9r6rZwUD0
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 5, 2018
Belakangan AC Milan memang menjauh dari formasi tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir mereka lebih identik dengan 4-3-3.
Tapi, menjelang berakhirnya musim 2017-2018, AC Milan disebut-sebut mulai mempertimbangkan kembali menggunakan 4-3-1-2.
Kalau bukan pada partai-partai terakhir musim ini, pola 4-3-1-2 boleh jadi akan digunakan Gennaro Gattuso, yang masih akan menjadi pelatih AC Milan, pada musim 2018-2019.
Faktor yang membuat AC Milan mempertimbangkan lagi formasi 4-3-1-2 adalah salah satu pemainnya, Hakan Calhanoglu.
Rutin dipercaya bermain sejak Gattuso menjadi pelatih, Calhanoglu memperlihatkan potensi menjadi 'pemain nomor 10' yang tepat buat formasi 4-3-1-2.
Walaupun saat ini dimainkan sebagai penyerang sayap kiri dalam sistem 4-3-3, Calhanoglu sering bergerak bebas layaknya seorang trequartista.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | whoscored.com, tuttomercatoweb.com |
Komentar