Di ujung senja kariernya, kiper legendaris Itaia ini dicekam kegundahan hati.
Dunianya di sepak bola yang sudah dia geluti, tiba-tiba harus segera diakhiri.
Usia 40 tahun sudah terhitung sangat tua buatnya untuk terus beraksi di bawah mistar.
Itu pula yang membuat kiper Juventus ini sempat memutuskan pensiun, 3 pekan lalu.
Namun, keputsan itu tak mengakhiri kegundahan hatinya bahkan semakin menyesakkan dada, hingga ia butuh keheningan untuk merefleksikan diri.
Pada titik tertentu, tiba-tiba dia berubah pikiran.
Benar, dia akan meninggalkan Juventus dan pertandingan lawan Hellas Verona, Sabtu (19/55/2018), akan menjadi pertandingan terakhirnya bersama I Bianconeri.
(Baca Juga: 3 Lifter Malaysia Terdeteksi Positif Menggunakan Doping)
Namun, ternyata dia belum ikhklas juga meninggalkan sepak bola dan berstatus mantan pemain.
"Pekan depan, setelah dua atau tiga hari merenung dalam keheningan, saya akan membuat keputusan," kata Buffon, dikutip BolaSport.com dari bbc.com.
Pastinya, Buffon yang bergabung dengan Juventus pada 2001 sudah menegaskan tak akan bermain bersama klub Italia.
Dia tak mau memperkuat tim semenjana.
Meski begitu, kegundahan itu masih mengganggu Buffon.
"Lima belas hari lalu, saya sudah mantan pemain. Sekarang, saya belum yakin lagi. Banyak lamaran datang. Yang paling menggiurkan dari Juventus," jelas Buffon.
"Sabtu nanti akan menjadi pertandingan terakhir saya bersama Juventus," katanya.
Namun, ke mana Buffon akan berlabuh, dia belum bisa menentukan.
Saat ini, dia masih dicekam kegundahan.
(Baca Juga: Terungkap! Inilah Alasan Lionel Messi Urungkan Niat Bermain di Liga Inggris)
Kegundahan harus berpisah dari Juventus dan menentukan pilihan klub berikutnya.
Kegundahan lain adalah hukuman yang akan dia terima dari UEFA karena kata-kata kasarnya kepada wasit Michael Oliver pada laga Liga Champions lawan Real Madrid.
Karena aksinya, Buffon mendapat kartu merah.
Bukan karena hukumannya saja, tapi Buffon lebih gundah karena penyesalan mengeluarkan kata-kata kasar kepada Oliver.
"Jika saya ketemu wasit itu lagi, saya akan memeluknya dan mengatakan bahwa dia seharusnya berpikir lebih lama sebelum membuat keputusan," ucapnya.
Buffon menyadari kesalahannya berlebihan.
Selama kariernya, dia memang belum pernah berhasil membawa tim juara Liga Champions.
(Baca Juga: Istri Idaman, Jennifer Bachdim Persiapkan Menu Ini untuk Berbuka Puasa)
Sehingga, ia begitu emosional karena merasa tahun ini kesempatan terbaiknya untuk meraih gelar Liga Champions.
"Dengan segala perasaan, emosi dan kekecewaan, saya bersikap tidak seperti biasanya. Setelah pertandingan, saya merasa di luar batas karena hal-hal yang saya katakan kepada wasit dan saya meminta maaf atas hal itu," sesalnya.
Selama karier, Buffon sudah bermain dalam 1050 pertandingan.
Dia menjuarai 9 gelar Serie-A, 5 Coppa Italia, 1 Piala UEFA, dan 1 Piala Dunia. (*)
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar