Kiper sekaligus kapten Juventus, Gianluigi Buffon, mengumumkan akan mengakhiri kerja sama dengan klub pada akhir musim nanti.
Pada konferensi pers yang digelar klub pada Kamis (17/5/2018), Gianluigi Buffon berpamitan kepada keluarga besar Juventus.
Buffon akan mengakhiri kerja sama dengan klub yang telah 17 tahun ia bela itu.
Di penghujung kebersamaan bersama Si Nyonya Tua, Buffon sukses mempersembahkan gelar Liga Italia dan Coppa Italia musim 2017-2018.
Tambahan satu gelar Liga Italia itu membuat Buffon menjadi pemain dengan koleksi scudetto terbanyak (9 gelar).
Rekor tersebut hanya satu dari sekian banyak momen indah Buffon sepanjang karier.
Berikut BolaSport.com telah merangkum 5 momen terbaik Gianluigi Buffon sepanjang karier:
(Baca Juga: Jadwal Final Liga Champions 2018 - Real Madrid Vs Liverpool FC)
1. Double-winner bersama Parma
Buffon adalah satu-satunya pemain dalam sejarah Liga Champions yang mampu menembus tiga partai final namun tak menghasilkan satu gelar pun.
Akan tetapi, Buffon bukannya tak pernah merasakan gelar kompetisi Eropa sama sekali.
Pada musim 1998-1999, kala Buffon berusia 21 tahun, dia mengantarkan AC Parma menjadi juara UEFA Cup setelah mengalahkan Olympique Marseille dengan skor 3-0.
Kemenangan atas Marseille itu menggenapi trofi Parma yang lebih dulu meraih gelar Coppa Italia dengan memukul Fiorentina di musim yang sama.
Dua trofi itu merupakan trofi pertama sepanjang karier Buffon.
Nama Buffon pun mulai dikenal dan akhirnya dipinang oleh Juventus pada 2001 dengan memecahkan rekor kiper termahal, senilai 52 juta euro (Rp 862 miliar).
2. Juara Piala Dunia 2006
Bersama generasi emas timnas Italia, Buffon juga mencatatkan tinta emas di Piala Dunia 2006.
Buffon menjadi sosok vital dalam keberhasilan Gli Azzurri menjadi juara dalam pergelaran tersebut.
Kipr beralias Gigi itu selalu tampil dari fase grup hingga partai puncak atau total tujuh penampilan.
Di babak final, Buffon memang tak menyelamatkan satu pun sepakan penalti dari pemain-pemain Prancis.
Namun, timnas Italia bisa saja langsung kalah jika Buffon tak mampu menggagalkan peluang emas Zinedine Zidane pada babak tambahan.
Buffon pun mendapat gelar kiper terbaik dan masuk dalam tim terbaik Piala Dunia 2018.
3. Runner-up Ballon d'Or
Sebelum gelar Ballon d'Or dimonopoli Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, Buffon sempat nyaris merengkuh gelar itu.
Pada 2006 setelah menjadikan Juventus juara Liga Italia dan timnas Italia meraih Piala Dunia, Buffon masuk dalam kandidat Ballon d'Or.
Namun, perolehan voting Buffon masih kalah dari Fabio Cannavaro yang akhirnya merebut gelar tersebut.
Buffon dinilai hanya kalah beruntung dari Cannavaro dan kalah jumlah suara.
Meski begitu Buffon menjadi satu-satunya kiper yang nyaris memenangkan Ballon d'Or sejak era Lev Yashin pada 1963.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
4. Jerat Calciopoli dan Loyalitas Tanpa Tanding
Tahun 2006 yang cemerlang bagi Buffon tercoreng karena skandal pengaturan skor alias calciopoli yang melegenda.
Kasus itu menyeret Juventus dan beberapa tim Italia lainnya.
Sebagai konsekuensi, Bianconeri dihukum degradasi ke Serie B dan dua gelar Liga Italia dicabut.
Beberapa pemain bintang seperti Cannavaro, Lilian Thuram, Patrick Vieira, dan Zlatan Ibrahimovic memilih untuk meninggalkan Si Zebra yang tengah terluka.
Namun tak demikian halnya dengan Buffon, dia memilih untuk tinggal di Juventus meski berlaga di kasta kedua.
Juventus memulai gelaran Serie B musim itu dengan pengurangan 9 poin, namun pada akhirnya mereka berhak promosi karena menjadi juara.
(Baca Juga: Lahir Terlalu Cepat, 5 Kiper Ini Gagal Menggeser Gianluigi Buffon di Timnas Italia)
5. Scudetto pertama sebagai kapten
Musim 2012-2013 Buffon meraih gelar scudetto keempat sepanjang kariernya (tak termasuk dua gelar yang dianulir karena calciopoli).
Gelar itu terasa lebih istimewa lantaran didapat pada musim perdana Buffon menjadi kapten Juventus.
Buffon dipercaya memimpin pasukan La Vecchia Signora setelah Alessandro Del Piero hengkang ke Sydney FC pada akhir musim 2011-2012.
Tanpa Alex, sapaan Del Piero, Juventus tidak goyah.
Buffon menunjukkan jiwa kepemimpinannya dan menjadikan Juventus jawara Italia pada musim tersebut.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar