Sepanjang 23 tahun karier profesionalnya, Gianluigi Buffon belum pernah sekalipun mengangkat trofi Liga Champions. Hal berbeda dengan apa yang dialami oleh kakak perempuannya.
Gianluigi Buffon secara resmi akan meninggalkan Juventus akhir musim ini.
Sejak membela Juventus pada 2001 hingga sekarang serta saat masih membela AC Parma, Buffon telah memenangi banyak sekali gelar.
Secara keseluruhan Buffon mengoleksi sembilan gelar Serie A, satu Serie B, dan lima gelar Coppa Italia bersama Juventus dan Parma.
Namun di balik karier mentereng itu, satu trofi tak pernah bisa diangkat Buffon, yaitu trofi Liga Champions.
(Baca Juga: Jadwal Final Liga Champions 2018 - Real Madrid Vs Liverpool FC)
Nasib Buffon berbeda dengan kakak perempuannya, Guendalina Buffon, yang justru sudah pernah memenangi Liga Champions.
#ugdp ora ospita la sorella dell’uomo del momento: Guendalina #Buffon, sorella del portiere @gianluigibuffon che oggi ha detto di lasciare #Juve e #Nazionale! pic.twitter.com/7xIKgPuWIE
— Un Giorno da Pecora (@1giornodapecora) May 17, 2018
Baru-baru ini Buffon melakukan wawancara dengan The Players Tribune seperti dilansir BolaSport.com, dalam wawancara tersebut pemain Barcelona, Gerard Pique, bertindak sebagai pewawancara.
Dalam wawancara tersebut Buffon sedikit membuka rahasia tentang orang tua dan kakak perempuannya.
"Saya datang dari keluarga atlet, saya sudah tahu olahraga akan jadi masa depan saya sejak kecil," ungkap Buffon.
(Baca Juga: Jika Pindah ke Barcelona, Antoine Griezmann Bermandikan Uang Setiap Minggunya)
"Ibu dan Ayah keduanya adalah atlet tingkat nasional," tutur penjaga gawang berusia 40 tahun tersebut.
Ibu Buffon, Maria Stella, adalah atlet lempar cakram sedangkan sang ayah, Adriano, adalah atlet angkat berat.
Selain itu Buffon juga memberikan komentar tentang dua kakak perempuannya, Veronica dan Guendalina Buffon.
"Kedua kakak perempuan saya bermain bola voli di divisi teratas Italia, salah satunya (Guendalina) bahkan berhasil menang Liga Champions, tak seperti saya," tutur Buffon.
(Baca Juga: Samuel Eto'o Taburkan Garam ke Luka Lama Gerard Pique)
Guendalina berhasil memenangi CEV Champions League, kompetisi tertinggi Eropa untuk bola voli putri, pada musim 1995-1996 bersama klub PVF Matera.
Guendalina Buffon, sa plus grande sœur, volleyeuse internationale durant les 90's. Vainqueur de la Champions League en 96. pic.twitter.com/XF8vC8xzaD
— Valentin Pauluzzi (@vpauluzzi) January 23, 2018
Meski belum pernah menang Liga Champions, Buffon mengaku tetap bahagia karena bisa berkarier sebagai seorang atlet sepak bola.
"Sebagai yang termuda di keluarga atlet, saya ingin membuktikan kemampuan dan memperlihatkan kepada mereka bahwa saya juga bisa," tutur Buffon.
"Saya beruntung bisa masuk ke sepak bola dan menjadi seorang kiper," ucapnya.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | theplayerstribune.com |
Komentar