Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis menyebut pelatih anyar Chelsea, Maurizio Sarri, ingin menghancurkan Il Parteinopei.
Maurizio Sarri resmi mengakhiri masa tiga tahunnya menukangi Napoli dengan hengkah menuju Chelsea untuk menggantikan Antonio Conte.
Kepindahan Sarri ke London tidak terlalu mulus.
Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, sempat enggan melepas mantan pelatih Empoli tersebut karena masih memiliki satu tahun kontrak di San Paolo.
Padahal saat itu Il Parteinopei telah menunjuk Carlo Ancelotti sebagai pelatih.
(Baca Juga : 3 Peran yang Mungkin Akan Dimainkan Cristiano Ronaldo bersama Juventus)
Hal ini tentu membuat hubungan antara Sarri dan Aurelio De Laurentiis tak terlalu baik.
Hubungan keduanya semakin memburuk ketika Maurizio Sarri membawa Jorginho ikut dengannya hengkang ke Chelsea.
Tindakan ini semakin menyulut emosi De Laurentis dengan mengatakan Sarri seperti ingin menghancurkan Napoli.
Presiden Napoli ini juga membeberkan sistem latihan Sarri selama bersama Il Parteinopei yang menyiksa para pemainnya.
"Para pemain ini memberi kontribusi yang baik, tapi dia (Maurizio Sarri) membantai mereka dalam sesi latihan tetapi mereka selalu merespons dengan baik," ujar Di Laurentiis dikutip BolaSport.com dari Football-Italia.
"Setelah itu, dia ingin membawa seluruh tim saya ke Inggris dan memeretelinya. Saya harus memberikan hukuman kepada Marina Granovskaia, direktur Chelsea."
"Dia ingin Jorginho dan saya menyerahkannya, setelah saya berbicara dengan Ancelotti. Ia mengatakan kepada saya terpaksa banyak mengandalkan Diawara dan harus memainkan Marek Hamsik lebih dalam," tutur Di Laurentis.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | football-italia.net |
Komentar