Anak-anak muda bertalenta pernah mengguncang Liga Italia. Mereka adalah Fiorentina Ye-ye.
Penulis: Sem Bagaskara
Energi talenta belia mengantar Fiorentina kepada kejayaan pada musim 1968-1969.
Fiorentina tampil sebagai kampiun Liga Italia Serie A musim itu dengan bekal skuat yang banyak dijejali pemain-pemain "hijau", seperti Franco Superchi, Salvatore Esposito, Giancarlo De Sisti, dan Mario Maraschi.
Rata-rata usia anggota skuat juara I Gigliati waktu itu adalah 24,8 tahun.
Gelar scudetto 1968-1969 merupakan yang kedua, sekaligus terakhir kali didapatkan oleh Fiorentina sampai dengan saat ini.
Fiorentina Ye-ye adalah sebutan untuk skuat legendaris peraih scudetto 1968-1969.
Semangat membara khas anak muda sekarang kembali diandalkan I Gigliati.
Fiorentina asuhan Stefano Pioli bermaterikan banyak pemain belia potensial.
Sebut saja Alban Lafont (19 tahun), Nikola Milenkovic (20), Federico Chiesa (20), dan Giovanni Simeone (23).
Bayangkan, Pioli musim ini hanya pernah menurunkan lima nama pemain yang usianya di atas 25 tahun sebagai starter.
Mereka adalah German Pezzella (27), Vitor Hugo (27), Cristiano Biraghi (26), Valentin Eysseric (26), dan Kevin Mirallas (30).
Selebihnya, starter I Gigliati didominasi oleh pemain U-25.
(Baca Juga: Keluarga Chiesa dan Sumber Kekuatan Fiorentina Musim Ini)
"Tahun lalu proyek baru dimulai. Tim mengalami banyak perubahan dengan lebih mengandalkan pemain muda. Kami ingin menembus papan atas, bahkan Liga Champions. Butuh waktu tiga sampai empat tahun untuk mengembangkan skuat muda," kata Stefano Pioli kepada La Repubblica.
Fiorentina Ye-ye versi terbaru mungkin tak akan menyamai prestasi generasi pendahulu yang berhasil meraih scudetto.
Akan tetapi, spirit khas anak muda sangat mungkin mengantar I Gigliati ke papan atas klasemen Liga Italia.
"Kami tim muda, tapi berpengalaman," tutur Stefano Pioli.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar