Gianluigi Buffon tetap bersama Juventus dan tak pindah saat mereka terjerumus ke Serie B akibat kasus Calciopoli 12 tahun silam.
Kasus Calciopoli alias pengaturan skor sempat menggemparkan sepak bola Italia pada tahun 2006 lalu.
Juventus jadi klub yang mendapat sanksi paling berat, turun ke kasta kedua alias Serie B.
Gianluigi Buffon saat itu memutuskan untuk tetap bertahan meski mereka bermain di kasta bawah.
(Baca juga: Media Italia Klaim Real Madrid Dalang Sesungguhnya Kasus Pemerkosaan Cristiano Ronaldo)
Padahal saat itu Buffon baru saja mengantarkan timnas Italia menjadi juara Piala Dunia 2006.
Andai ingin pindah, sepertinya tak ada klub yang bisa menolak kehadiran kiper sekaliber Buffon.
Akan tetapi Buffon kemudian memutuskan untuk tetap bertahan di Juventus.
Buffon kini buka-bukaan sola alasannya tetap bertahan di klub berjulukan Si Nyonya Tua itu.
Baca juga:
- Gaya dan Pendekatan Zinedine Zidane Tak Cocok dengan Liga Inggris
- Hanya Satu Eksekutor Penalti Lebih Buruk dari Riyad Mahrez di Liga Inggris
- 9 Laga dan Arsenal yang Kini Tak Terhentikan
"Dalam sepak bola, Anda bisa memberikan sebuah pesan ke luar dengan loyalitas," tutur Buffon, dilansir BolaSport.com dari L'Equipe.
"Untuk mengatakan kepada fan: 'Dalam masa sulit, saya akan ada di sana'. Kami bermain untuk ketenaran, uang, trofi, dan banyak hal, tapi kami juga bermain untuk rasa memiliki," kata kiper yang kini memperkuat Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Prancis tersebut.
Saat itu Buffon langsung bisa membawa Juventus promosi hanya dalam semusim.
Baca juga:
- Pakta Rahasia Ronaldo, Dybala, dan Pjanic soal Bola Mati Juventus
- Agen Zinedine Zidane: Juventus Mungkin, Manchester United Tidak
- Setelah Shevchenko, Kini Krzystof Piatek Sejajar Gabriel Batistuta
Total, Buffon bermain 656 kali untuk Juventus di semua ajang.
Dari jumlah tersebut, 37 di antaranya Buffon habiskan dengan bermain di Serie B.
(Baca juga: Satu Alasan Terbesar PSG Tak Beli Cristiano Ronaldo dari Real Madrid)
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Lequipe.fr |
Komentar