"Kepada teman-teman saya,
Hari itu sudah datang, hari ketika Anda memutuskan bahwa ini sudah benar-benar berakhir.
Saya berterima kasih kepada Presiden Gozzi dan rekan-rekan Entella untuk kesempatan yang mereka berikan.
Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir, saya menyadari bahwa saya tidak lagi memiliki mental untuk berlatih secara konsisten.
Untuk bermain sepak bola, Anda perlu semangat dan talenta, tetapi di atas segalanya adalah tekad dan saat ini saya punya prioritias lain.
Saya ingin berterima kasih kepada semua teman dan rekan tim yang bekerja dengan saya selama bertahun-tahun, pemain lawan, pelatih dan direktur (ya, bahkan kepada mereka yang berselisih dengan saya).
Di atas segalanya, saya ingin memberi hormat kepada fan, mereka yang mendukung saya maupun yang tidak, karena tanpa mereka sepak bola tidak akan ada.
Sepak bola memberi saya begitu banyak. Dia memungkinkan saya untuk bertemu orang-orang luar biasa, pemain juara, dan orang-orang biasa.
Sepak bola memberi saya kehidupan layak, memberi saya keluarga yang luar biasa, dan di atas segalanya memungkinkan saya untuk bersenang-senang.
Sampai hari ini, setiap kali saya menonton pertandingan, saya tetap terhipnotis. Ini olahraga terbaik di dunia.
Ya, saya tahu, jika saya memiliki kepribadian lain, saya bisa memenangi lebih banyak dan bermain lebih baik, tetapi percayalah, saya tetap mengalami emosi yang luar biasa
Tetapi hari ini (saya) memiliki satu-satunya hal yang benar-benar penting. Keluarga saya, teman-teman dan tidak ada penyesalan.
Sekarang paruh kedua hidup saya dimulai, saya penasaran dan pertama-tama bersemangat untuk membuktikan pada diri saya sendiri bahwa saya dapat melakukan hal-hal baik bahkan tanpa bantuan kaki saya.
Terima kasih kepada semua orang, dari lubuk hati terdalam.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Football-Italia.net, joe.co.uk, kompas.com |
Komentar