Germain (PSG)?
Di leg kedua itu Barcelona harus menang lebih dari 4-0 karena terlebih dahulu kalah di Parc des Princes.
Nyaris mustahil membalikkan keadaan meskipun bermain di Camp Nou, namun ketika itu Barcelona di hadapan pendukungnya lagi-lagi memainkan sihirnya.
Neymar menyumbang dua gol dan menciptakan satu assist di sisa tujuh menit laga berakhir.
Dan pemain Brasil itu menunjukkan penampilan terbaiknya.
Keesokan paginya Neymar terbangun untuk membaca koran, di halaman depan tercetak headline, “Lionel Messi”, sebagaimana dikutip BolaSport dari laman Fox Sports, Kamis (3/8/2017).
“Ketangguhan dari laga malam bersejarah adalah Messi,” tulis pengamat sepak bola asal Spanyol untuk The Guardian, Sid Lowe.
“Argumen yang paling mendasar saat Neymar memutuskan pergi dari Barcelona menuju PSG adalah keyakinan dirinya bahwa waktunya untuk berdiri sendiri,” tulis Lowe.
“Di Parc des Princes, kesuksesan akan menjadi miliknya dan PSG akan menjadi timnya,” tambah Lowe.
Neymar dan Barcelona telah sukses memainkan pertunjukkan opera bersama PSG, tulis surat kabar harian Spanyol, El Pais.
Masih dalam tulisan itu, kenangan yang berkesan itu akhirnya berakhir dengan foto Messi di papan reklame di sisi utara stadion berselebrasi disembah banyak penggemar di Camp Nou.
Mungkin saat itulah Neymar menyadari bahwa dirinya tidak akan pernah mencapai puncak penghargaan tertinggi di sepanjang kariernya, bahkan di malam pembuktian permainan tingkat tinggi dirinya, selama Messi masih terus membayanginya.
“Meskipun Neymar dan tim belum mengungkapkan motif mereka yang sebenarnya, opini yang sudah tercipta di khalayak banyak berkesimpulan bahwa Neymar tidak lagi puas menjadi pemain kedua yang selalu dibandingkan dengan Messi,” tulis penulis sepak bola BBC, Andy West.
Akan tetapi, pertanyaan yang cukup menyentak disampaikan pengamat sepak bola Spanyol, Graham Hunter, ketidakmampuan Barcelona menyusun masa depan dan melihat potensi merupakan pemicu hengkangnya Neymar.
Pendapat yang tidak kalah menariknya datang dari fans yang bisa memahami keputusan Neymar, marah dengan Neymar, hingga sedih menanggapi kabar terakhir Neymar.
“Ini menjadi hal yang menyakitkan karena saya pikir dia akan tumbuh seperti Messi dan menghabiskan seluruh kariernya di Barcelona,” ujar Javier Barranco, mahasiswa psikologi di Barcelona.
“Faktanya bahwa uang membuat dia (Neymar) lebih dari apa pun yang cukup mengganggu saya,” tambah mahasiswa berusia 19 tahun itu.
Jersey pemain yang bergabung dengan Barca pada tahun 2013 itu masih tetap dijual hingga hari Rabu (2/8/2017).
Namun menjelang sore hari, pekerja toko yang menjual atribut resmi klub Barcelona menurunkan poster promosi dan mengganti dengan poster tanpa foto Neymar.
Kementar keras datang dari seorang sopir bus, Jesus Reinal, “Neymar adalah perampok seperti Luis Figo”.
Figo adalah pemain asal Portugal yang meninggalkan Barcelona di tahun 2000 untuk hijrah ke rival sengit Catalan, Real Madrid.
Sementara itu banyak juga yang senang karena akhirnya kabar spekulasi dan ketidakpastian yang ramai diperbincangkan berakhir.
“Klub harus merayakannya di musim panas yang memalukan dan menyedihkan,” kata Sara Huertas, warga negara Peru pendukung setia Barcelona.
Editor | : | Ndaru Guntur |
Sumber | : | Fox Sports |
Komentar