Mantan presiden FC Barcelona, Joan Gaspart, mengaku kecewa dengan transfer Neymar Junior ke Paris Saint-Germain (PSG). Namun, ada hal yang lebih membuat pria berusia 71 tahun itu lebih kecewa lagi.
Seluruh pendukung Barcelona tentu sangat terpukul dengan rencana kepindahan Neymar, termasuk bagi Joan Gaspart.
Namun, Gaspart menjadi semakin kecewa karena transfer ini bisa mengakibatkan perpecahan di dalam tubuh Barcelona.
Kekecewaan itu bahkan sudah disampaikan Gaspart sejak Neymar belum resmi menjadi milik PSG.
Hal ini berkaitan dengan ucapan dari mantan presiden Barcelona lainnya, Joan Laporta.
Laporta yang juga merupakan politisi Catalan itu mencoba mengambil keuntungan dari kondisi klub saat ini.
La marxa de Neymar és una prova més de la incompetència d'aquesta Junta i per problemes econòmics necessiten vendre'l sense que es noti.
— Joan Laporta Estruch (@JoanLaportaFCB) 2 Agustus 2017
"Kepergian Neymar adalah bukti terkini dari ketidakmampuan manajemen klub dalam mengatasi permasalahan ekonomi hingga perlu menjual sang pemain," tulis Laporta di akun Twitter pribadinya.
Gaspart berharap permasalahan transfer Neymar ini tidak berbuntut panjang, apalagi jika sampai terjadi perpecahan di dalam tubuh Barcelona hingga memunculkan mosi tidak percaya dari anggota kepada pengurus klub.
"Sangat menyakitkan bahwa orang yang selama ini saya hormati telah menggunakan transfer Neymar untuk menyerang klub. Neymar adalah satu-satunya pihak yang harus disalahkan," tutur Gaspart.
"Semua ini bukan kesalahan Barca. Bukan kesalahan pengurus dan pemain. Mereka semua telah melakukan segala hal agar Neymar mau bertahan. Semua ini salah Neymar," katanya.
Baca Juga:
- Agen Ungkap Kapan Neymar Bakal Diperkenalkan Sebagai Pemain Baru PSG
- Inilah Tim yang Tampil di Play-off Liga Champions
Laporta memang berada di pihak berseberangan dengan Presiden Josep Maria Bartomeu.
Eks presiden yang pernah menangani Barcelona pada 2003 hingga 2010 itu selalu vokal mengkritisi kebijakan klub.
Setelah masa jabatannya habis, Laporta selalu berusaha untuk kembali menjabat sebagai presiden Barcelona.
Dalam dua edisi terakhir pemilihan, ia selalu maju menjadi calon.
Namun, Laporta gagal melanjutkan kiprahnya karena gagal merebut hati anggota klub dan kalah bersaing dengan Sandro Rosell (2010) dan Bartomeu (2014).
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | ESPN, Twitter |
Komentar