Nama Ricardo de Burgos Bengoetxea ramai disebut selepas duel leg pertama Piala Super Spanyol 2017 antara Barcelona versus Real Madrid di Camp Nou, Senin (14/8/2017) dini hari WIB.
Ricardo de Burgos adalah wasit yang memimpin pertandingan tersebut.
Dia mengeluarkan keputusan berani untuk mengusir megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, pada menit ke-82.
CR7 diganjar kartu kuning kedua karena dinilai melakukan diving di kotak penalti Barcelona setelah diadang bek Samuel Umtiti.
Dua menit sebelumnya, Ronaldo dihukum kartu kuning pertama akibat melepas kostum saat merayakan gol ke gawang Barcelona.
Baca Juga: Selain Ronaldo, Ini 5 Kejadian Kartu Merah Paling Aneh di Dunia
Keputusan De Burgos mengusir CR7 dihujat kubu El Real meski sang tamu memenangi laga dengan skor 3-1.
"Kartu merah buat Ronaldo sepertinya sedikit kasar," ujar pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dikutip BolaSport.com dari Marca.
De Burgos juga mendapatkan dorongan dari Ronaldo sebagai bentuk protes setelah dirinya dikartu merah.
Terlepas dari kontroversi yang menerpa, wasit berusia 31 tahun ini memang sudah menyiapkan diri menghadapi atmosfer panas duel kedua rival bebuyutan.
Bagi De Burgos, laga ini adalah debutnya di partai el clasico antara Barca dan Real Madrid.
Pria asal Bilbao itu terhitung wasit muda berprestasi yang baru memulai debut memimpin partai La Liga pada 2015.
Pada musim 2016-2017, De Burgos menempati peringkat keempat dari 20 wasit terbaik menurut komite korps baju hitam Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Meski baru sekali memimpin pentas el clasico, ia berpengalaman memandu laga Real Madrid dan Barcelona dalam pertandingan terpisah.
Hal yang unik adalah rekor kedua tim raksasa Spanyol itu seimbang saat diwasiti De Burgos.
Di bawah kepemimpinannya, Madrid dan Barca mencatat rapor lima kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah di berbagai ajang sejak 2015-2016.
Baca Juga: Neymar, Unai Emery, dan Ezechiel N Douassel dalam Kolam Ikan yang Sesak
Pria yang juga berprofesi sebagai dokter gigi itu memandu partai El Real kontra Cadiz (3-1), Levante (3-1), Celta Vigo (2-1), Valencia (1-2), Atletico Madrid (1-1), Malaga (2-0), dan teranyar Barcelona (3-1).
Bersama Barca, De Burgos memimpin duel mereka versus Las Palmas (2-1), Gijon (3-1), Deportivo La Coruna (8-0), Leganes (5-1), Malaga (0-0), Atletico (2-1), dan Real Madrid (1-3).
Bisa dibilang panggung el clasico teranyar menjadi ujian pertama yang sebenarnya guna mewujudkan cita-cita De Burgos sebagai wasit terbaik Spanyol.
"Saat suatu hari di rumah saya mengatakan 'ayah, saya ingin menjadi wasit', hal itu mungkin tidak lucu," kata De Burgos.
"Namun, dia mengatakan 'apa pun yang kamu lihat di lapangan, beranilah'," ujarnya tentang nasihat sang ayah, yang juga seorang wasit dulu.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | transfermarkt.com, marca.com, elcorreo.com |
Komentar