Barcelona harus pulang dari Santiago Bernabeu dengan kepala tertunduk usai melakoni laga leg kedua Piala Super Eropa 2017 pada Kamis (17/8/2017) dini hari WIB.
Tim asuhan Ernesto Valverde gagal meraih kemenangan dan membawa pulang trofi.
Tak hanya itu, Lionel Messi dkk juga gagal melesakkan satu gol pun ke gawang Keylor Navas pada laga yang berakhir dengan skor 0-2 tersebut.
Secara agregat, Barcelona kalah dengan skor 1-5.
Dalam laga tersebut, Barcelona mencatatkan penguasaan bola sebanyak 46,63 persen.
Ini adalah catatan terburuk Barcelona dalam hal possesion saat melawan Real Madrid sejak bulan Mei 2008.
Saat itu Barcelona yang kalah telak dari Madrid dengan skor 4-1 hanya memiliki penguasaan bola sebanyak 45,75 persen.
Pada laga Liga Spanyol itu, gol-gol Madrid melalui Raul Gonzales, Arjen Robben, Gonzalo Higuain, dan Ruud van Nistelrooy hanya bisa dibalas Barca melalui sepakan Thierry Henry.
Ini adalah kali terakhir Barca memiliki possesion di bawah 50 persen ketika melawan Madrid sebelum pertandingan kemarin.
31 - @FCBarcelona had lower possession than @realmadriden for the first time since May 7th 2008 (31 games). Domination. pic.twitter.com/ClX083GDSj
— OptaJose (@OptaJose) August 17, 2017
Meskipun tak selalu mencatatkan kemenangan, Barcelona selalu berhasil menguasai bola lebih banyak daripada rival abadinya tersebut.
Bahkan tak jarang, Barcelona mampu menguasai bola lebih dari 70 persen ketika berlaga di pertandingan el clasico.
Barca dengan permainan tiki-taka memang dikenal dengan penguasaan bola yang biasanya lebih superior dibanding lawan-lawan.
Dengan berakhirnya superioritas penguasaan bola Barca terhadap Madrid yang sudah berlangsung selama sembilan tahun, mungkinkah ini akhir dari era tiki-taka Barcelona di persepak bolaan Spanyol?
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | twitter.com/OptaJose |
Komentar