Ousmane Dembele memikul beban berat setelah merampungkan transfernya ke FC Barcelona, Senin (28/8/2017).
Dia tidak cuma harus membuktikan kepantasan harga 105 juta euro (setara Rp 1,67 triliun), tetapi juga mengisi lubang yang ditinggalkan Neymar di sisi kiri Barceloan.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, pemain berkebangsaan Prancis itu memiliki modal historis dari para kompatriotnya.
Dembele memang bukanlah pemain Prancis pertama yang menyisir sisi sayap La Blaugrana, julukan klub.
Sebelumnya, klub yang bermarkas di Stadion Camp Nou itu sempat memiliki Ludovic Giuly dan Thierry Henry.
Baca juga: Saga Transfer Philippe Coutinho ke Barcelona, Rela Buang Uang demi Kaki Kaca?
Giuly yang direkrut pada musim panas 2004, langsung mengambil lakon vital di sisi kanan Barcelona.
Total, dia melakoni 120 laga berhiaskan 25 gol dan 12 assist dengan seragam La Blaugrana.
Dia membentuk trisula menakutkan bersama Ronaldinho dan Samuel Eto'o.
Puncaknya yakni pada 2007, ketika tiga pemain tersebut mengantarkan Barcelona menjuarai Liga Champions pertama dalam 14 tahun.
Serupa Giuly, Henry juga mengambil peran penting di sisi sayap Barcelona.
Henry lebih fasih dengan posisi penyerang utama, tetapi terpaksa digeser ke kiri karena kehadiran Samuel Eto'o.
Pemilik nomor 14 di Barcelona itu juga sempat memberikan kejayaan di Eropa.
Dia mengangkat "Si Kuping Besar" setelah Barcelona mengalahkan Manchester United pada final edisi 2009.
Saat itu, Henry bersanding dengan Eto'o dan Messi di lini depan Barcelona.
Kini, Barcelona masih mempertahankan format trisula.
Messi tidak tergantikan di sisi kanan, sedangkan Luis Suarez mengisi pos penyerang utama.
Sementara itu, Dembele diproyeksikan menyisir sisi kiri seperti Henry.
Mampukah Dembele mengulangi efek kepakan duo Prancis terdahulu dengan menjuarai Liga Champions?
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar