Barcelona sempurna pada tujuh jornada awal La Liga 2017/18. Namun, itu tidak menjamin gelar juara pasti datang pada akhir musim.
Penulis: Riemantono Harsojo
Sejarah berbicara. Sebelum Barcelona asuhan pelatih Ernesto Valverde mencatat hasil tujuh kemenangan dalam tujuh pertandingan pertama musim ini, ada tujuh tim lain di masa lalu yang menorehkan pencapaian sempurna di tujuh jornada awal.
Barcelona arahan Gerardo Martino di musim 2013/14 termasuk salah satunya. Saat itu, berkat kemenangan beruntun sejak start kompetisi hingga pekan kedelapan, Xavi Hernandez cs. terus memimpin klasemen.
Posisi pertama tetap dalam kekuasaan Barca meski pada pekan kesembilan bermain seri 0-0 dengan Osasuna, kemudian di jornada 15 kalah di markas Bilbao (1-0) dan mendapat hasil imbang lagi di pekan ke-19 dan 20 kala bertemu Atletico Madrid (0-0) dan Levante (1-1).
Barcelona Tata Martino akhirnya turun dari puncak klasemen setelah kalah 2-3 dari Valencia di Camp Nou di jornada 22.
Sempat kembali ke peringkat pertama pada pekan ke-23 dan 24, Blaugrana kemudian tidak pernah lagi menjadi nomor satu sampai akhir musim setelah menderita tiga kekalahan dan tiga hasil imbang dalam 14 partai sisa.
(Baca juga: Inilah Alasan Timnas Indonesia Tak Bisa Berpartisipasi di Kualifikasi Piala Asia 2019)
Pelajaran apa yang dapat diambil dari pengalaman di musim 2013/14 itu? Kesempurnaan di tujuh jornada awal akan tidak berguna jika tim gagal konsisten meraih tripoin di jornada-jornada berikutnya, khususnya pada periode pekanpekan terakhir.
Atletico merasakan kegunaan itu, juga di musim 2013/14. Seperti Barcelona, Atletico juga sempurna pada tujuh laga pertama musim tersebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar