Bermain untuk tim sebesar Real Madrid tak menjamin kesuksesan pesepak bola di masa-masa selanjutnya.
Beberapa waktu ini, ayah angkat dari pemain fenomenal Indonesia, Egy Maulana Vikri, memberikan pengakuan mengejutkan soal tawaran klub yang diterima oleh anaknya.
Egy dikabarkan mendapatkan tawaran trial dari tiga klub Liga Spanyol yakni Real Madrid, Espanyol, dan Getafe.
Tentu hal akan menjadi hal yang prestius bagi Egy jika ia memang benar mendapatkan kesempatan trial di Real Madrid. Mengingat Los Galacticos menjadi salah satu tim digdaya di dunia.
Egy akan menjadi pemain asal Indonesia pertama yang merasakan fasilitas-fasilitas mengagumkan dari akademi Real Madrid.
Meskipun begitu, netizen justru menyarankan Egy memilih Espanyol ketimbang Real Madrid.
(Baca Juga: Egy Maulana Cukup Bawa Sepatu Jika Trial di Real Madrid)
"Saya saranin lebih baik ke Espanyol aja dulu buat dapatkan menit yang lebih banyak biar bisa mengasah, kalau sekarang ke Real terlalu dini pasti jarang dapat menit bermain," tulis akun @komangsrdtha seperti dikutip BolaSport.com dari kolom komentar unggahan @timnasindonesiamedia.
"Espanyol aja, saya rasa di Espanyol Egy akan dapat jam terbang yang lumayan cukup, lagian Espanyol suka mainin pemain muda sekaligus saingannya gak terlalu berat kaya Madrid," tulis akun @m_roebi.f.
Tentu bukan tanpa alasan para netizen menyarankan hal tersebut.
Seperti diketahui persaingan di skuat Real Madrid sangat ketat.
Tak jarang mereka membuang pemain muda didikan akademi mereka karena kalah bersaing dengan para pemain bintang.
Melihat kondisi tersebut BolaSport.com mengumpulkan nama 5 pemain top didikan akademi Real Madrid yang disia-siakan. Berikut daftarnya:
5. Juanfran
Juanfran merupakan salah satu pemain didikan akademi Real Madrid.
Karena ketatnya persaingan di skuat utama, Juanfran dipinjamkan ke Spanyol sebelum akhirnya resmi dijual ke Osasuna pada tahun 2006.
Pada tahun 2011, Juanfran bergabung ke Atletico Madrid. Karena perkembangannya, Juanfran pun kini menjadi salah satu pemain andalan yang dimiliki oleh Atletico Madrid.
Roberto Soldado mungkin lulus dari akademi Real Madrid disaat yang tidak tepat.
Karena di saat ia mendapat kesempatan masuk ke skuat utama Real Madrid, El Real sudah memiliki penyerang sekelas Ronaldo, Morientes, Van Nistelrooy dan lain sebagainya.
Pada tahun 2006, Soldado dipinjamkan ke Osasuna, dan kemudian dijual ke Getafe.
Puncak penampilan Soldado adalah pada saat ia berkostum Valencia.
3. Borja Valero
Saat masih berada bermain di akademi Madrid, Borja Valero menjadi salah satu pemain andalan yang dimiliki oleh Madrid Castilla (Tim B Real Madrid).
Sayangnya, nasib baik belum berpihak kepada Valero, ia tak mampu bersaing dengan pemain bintang Los Galacticos dan akhirnya dijual ke Real Mallorca.
Di usianya yang sudah tak muda, Valero justru dibeli oleh Inter Milan dari Fiorentina pada tahun 2017.
Ketika masih di Real Madrid, pamor Callejon harus bersaing dengan para pemain top seperti Mesut Ozil, Kaka, Di Maria, dan Cristiano Ronaldo sehingga ia kesulitan untuk membuktikan siapa dirinya.
Hal tersebutlah yang menjadi salah satu faktor kepergiannya ke Napoli pada tahun 2013.
Hengkang ke Napoli, Callejon akhirnya mampu membuktikan kualitasnya.
(Baca juga: Andres Iniesta Akui Gol Pertama Barcelona Tercipta secara Kontroversial)
Morata juga termasuk salah satu pemain didikan Madrid yang disia-siakan.
Karena tak mendapatkan tempat utama, ia dijual oleh El Real ke Juventus pada tahun 2014.
Tampil impresif bersama Juventus, Real Madrid pun membeli kembali Morata pada musim 2016-2017.
Sayangnya, di musim 2016-2017, ia tetap menjadi pilihan kedua Real Madrid karena Zidane lebih memilih Benzema sebagai penyerang utama.
Akhirnya Morata pun hengkang ke Chelsea di musim berikutnya.
Bermain di Chelsea, Morata menjadi andalan Antonio Conte.
Editor | : | Bagaskara Setyana Adhie Perkasa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar