Mantan pemain Real Madrid, Royston Drenthe, mengungkapkan alasannya memilih pensiun dini dari sepak bola.
Royston Drenthe pernah menjadi salah satu wonderkid yang digadang-gadang bakal memiliki karier cemerlang.
Hal tersebut yang membuat Real Madrid rela merogoh kocek sebesar 14 juta euro atau setara 220,6 miliar rupiah, untuk mendatangkan pemain yang kala itu berusia 20 tahun pada musim 2007-2008.
Drenthe menilai waktunya di Real Madrid sangat menakjubkan.
"Mereka adalah klub terbesar di dunia dan banyak superstar bermimpi bermain di sana, tapi tidak diberi kesempatan dan tidak ada yang bisa mengambilnya (kesempatan bermain di Real Madrid) dari saya," ujar Drenthe kepada Marca.
(Baca Juga: Bintang Chelsea Miliki Mimpi Dilatih Zinedine Zidane, Sinyal Bakal Hengkang?)
Dia bahagia bisa satu tim dengan sederet pemain legendaris.
"Saya bermain dengan (Fabio) Cannavaro, (Ruud) Van Nistelrooy, (Sergio) Ramos, Marcelo, Raul Gonzalez, Guti, (Wesley) Sneijder, (Iker) Casillas...mereka legenda," katanya.
"Saya juga bermain dengan Cristiano Ronaldo, (Karim) Benzema...Sungguh mimpi yang menjadi kenyataan bermain dengan mereka semua," ujar Drenthe.
Meski mengaku bahagia, pemain asal Belanda ini tidak pernah bermain lebih dari 28 laga pada semua ajang untuk Real Madrid!
Sejak musim 2010-2011 hingga kontraknya habis pada 2012-2013, Drenthe tak pernah bermain lagi untuk Real Madrid.
(Baca Juga: Jika Hengkang dari Manchester City, Sergio Aguero Sudah Punya Tujuan Selanjutnya)
Drenthe dipinjamkan ke Hercules dan Everton dalam medio tersebut.
Pasca-hengkang dari klub berjuluk El Real, eks pemain Feyenoord Rotterdam itu melanglang buana ke Liga Rusia, Inggris (kasta kedua), Turki, dan Uni Emirat Arab.
Bahkan setelah kontraknya dengan klub Uni Emirat Arab, Baniyas SC, kedaluwarsa, Drenthe sempat menganggur selama tujuh bulan sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada usia 30 tahun.
(Baca Juga: Sergio Ramos: Saya Tidak Setuju dengan Pendapat Oportunis Cristiano Ronaldo)
"Saya meninggalkan sepak bola saat berusia 29 tahun karena tidak bahagia. Dalam 30 tahun, saya telah hidup melalui perjalanan yang lebih dari kebanyakan orang akan hidup hingga usia 200," kata Drenthe.
"Saya tidak senang saat pensiun. Saya memiliki banyak perasaan, kelelahan, depresi, keputusasaan, dan karier tidak memuaskan, lalu saya memutuskan untuk berhenti," ujarnya.
Salah satu penyebab berbagai ketidaknyamanan yang dialami Drenthe adalah masalah dengan sang agen.
(Baca Juga: Kejam! Hanya karena Tak Beri Umpan pada Cristiano Ronaldo, Pemain Ini Ditendang dari Real Madrid)
"Ada masalah dengan agen, saya tidak suka menyebut nama, tapi dalam sepak bola ada banyak orang yang tidak jujur," ucapnya.
"Banyak orang memanfaatkan saya dan menyesatkan saya. Selama beberapa tahun terakhir karier saya, saya memutuskan untuk tidak mempunyai agen," ujarnya lagi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | marca.com |
Komentar