FC Barcelona adalah rajanya operan. Jika kebanyakan klub harus repot menendang bola sekencang mungkin untuk mencetak gol, Barca seringkali hanya perlu mengoper pelan menuju gawang.
Kemampuan Barcelona mencetak gol semacam itu paling kentara terlihat di era Pep Guardiola melatih.
Aliran operan nan cair memudahkan Blaugrana merangsek masuk area 16 meter musuh.
Kala itu, banyak yang menyebut Barcelona seperti sekumpulan orang yang berjalan-jalan di taman.
Pendekatan berbeda diusung arsitek Blaugrana pada 2014-2017, Luis Enrique.
Permainan rapat dari kaki ke kaki sedikit ditinggalkan dan diganti dengan pendekatan lebih langsung.
Luis Enrique juga menjadikan Barcelona hebat dalam skema bola mati dan mencetak gol dari jarak jauh.
(Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Liga Spanyol Pekan Ke-12, Ada Derbi Madrid)
Musim lalu, Barca arahan Enrique menjadi tim Liga Spanyol yang paling rajin membobol gawang lawan dari luar kotak penalti.
Lionel Messi dkk mengoleksi 15 gol via cara tersebut.
Di era Ernesto Valverde, Barcelona kembali mementingkan penguasaan bola dan jarak yang rapat antarlini.
"Sepak bola banyak berubah. Lawan bersiap dengan lebih baik. Mungkin permainan kami tak seindah pada era Guardiola tapi sistem yang dipakai berbeda. Kami sekarang lebih solid, kompak, dan kuat dalam bertahan," kata gelandang Barcelona, Sergio Busquets, seperti dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
Ernesto Valverde memang tak selalu memakai skema 4-3-3. Eks pelatih Bilbao itu kerap memunculkan 4-2-3-1 atau 4-4-2 sebagai alternatif.
Bersama Valverde, Barcelona kembali tampil cantik. Tetapi, mereka kerap kesulitan ketika lawan menumpuk banyak pemain di jantung pertahanan.
Contohnya adalah ketika Barcelona ditahan imbang 0-0 oleh Olympiacos di Liga Champion 31 Oktober silam.
Permainan sabar ala Valverde pun dipertanyakan.
"Valverde esta prohibido chutar de lejos?" Demikian salah satu artikel kreasi jurnalis Mundo Deportivo, Xavier Bosch. Terjemahannya: Valverde, melarang tembakan jarak jauh?
(Baca Juga: Barcelona Bantah Ketertarikan AS Roma terhadap Pemain Seharga Rp 178,3 Miliar)
Musim ini, Barca belum sekali pun mencetak gol dari luar kotak penalti di La Liga.
Dari total 41 gol di semua ajang, hanya satu yang bersumber dari sepakan jarak jauh.
Padahal, Barcelona punya banyak jago tembak semodel Messi, Ivan Rakitic, atau Paulinho.
Tembakan jarak jauh akan sangat diperlukan jika Barcelona kembali mengalami kebuntuan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar