Baru satu pekan bursa transfer Januari 2018 berjalan, jagat sepak bola sudah digegerkan dengan kepindahan Philippe Coutinho dari Liverpool FC ke FC Barcelona.
Barca rela merogoh kocek sampai 160 juta euro (Rp 2,58 triliun) untuk memindahkan Philippe Coutinho ke Camp Nou.
Sebenarnya Barca sudah berupaya mengangkut sang pemain sejak musim panas 2017, tetapi negosiasi yang alot membuat transfer urung terjadi.
Dengan kengototan Blaugrana, plus keinginan keras si pemain buat mencari tantangan baru, akhirnya transfer terealisasikan setelah pergantian tahun.
(Baca juga: Saat Lionel Messi Bikin Hari Philippe Coutinho Suram)
Apakah Coutinho begitu berarti untuk Barcelona sehingga diperjuangkan?
Jika menilik lebih jauh, ada fakta "klenik" yang menunjukkan bahwa Coutinho memang tercipta untuk Barcelona.
Mundur ke tanggal 20 Mei 1992, Barcelona menuai kenangan manis saat jumpa Sampdoria di Stadion Wembley pada final Piala Champions
(sekarang Liga Champions).
Raksasa Catalunya menyegel kemenangan 1-0 berkat gol tendangan bebas Ronald Koeman sekaligus merengkuh gelar perdana di pentas Eropa.
(Baca juga: Semua Pemain di Tim Ini Bernama Coutinho)
Selang 23 hari setelah Barca mengukir sejarah, tepatnya 12 Juni, Coutinho lahir ke dunia.
Apakah ini menandakan bahwa kombinasi Coutinho-Barcelona bakal membuahkan banyak trofi?
Utak-atik "cocokologi" keduanya tak berhenti sampai di situ.
(Baca Juga: Demi Mimpi Bermain di Manchester United, Usain Bolt Lakukan Trial ke Borussia Dortmund)
Coutinho lahir di Rio de Janeiro, kota yang memiliki banyak pantai. Copacabana dan Ipanema merupakan pantai paling populer di sana.
Dengan kata lain, gelandang berpostur 171cm itu tumbuh di daerah yang dekat dengan air.
Lokasi kota Barcelona pun berdekatan dengan air, yakni dekat Laut Balearic.
Hidup di daerah berair terbukti cocok buat Coutinho.
Di Liverpool, kota yang dilintasi oleh Sungai Mersey, ia tampil gemilang dengan torehan 54 gol dari 202 laga.
Sekadar informasi, mengacu pada tahun kelahiran, Coutinho memiliki shio Monyet dengan elemen air.
Semua penjabaran di atas hanya itung-itungan suka-suka. Percaya atau tidak, itu terserah Anda.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar