13 Februari 1964, mantan striker Barcelona Paulino Alcantara Riestra wafat.
Paulino dikebumikan di Barcelona, Spanyol, tepatnya di pemakaman Les Corts berdekatan dengan Stadion Camp Nou.
Paulino memiliki sisi menarik, karena faktanya ia memiliki kewarganegaraan negara Asia Tenggara yakni Filipina.
Pria kelahiran Iloilo, Filipina, 7 Oktober 1896 juga bukanlah pemain yang asal lewat menumpang ketenaran di skuat Barcelona, label legenda dengan torehan apik diciptakannya sejak memperkuat El Barca sejak remaja.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Si Singa Ngamuk, Cetak 7 Gol ke Gawang Barcelona)
Memulai karier yunior di FC Galeno, bakat Paulino ditemukan oleh pendiri Barcelona, Joan Gamper.
Tidak butuh waktu lama untuk Paulino memulai debutnya di Barcelona, karena pada 25 Februari 1912 ia langsung diberikan jatah tampil.
Melawan Catala SC di Kejuaraan Sepak Bola Catalunya, usianya saat itu baru menginjak 15 tahun 4 bulan 18 hari dan menjadi rekor pemain termuda di skuat inti Barcelona yang saat ini belum terpatahkan.
Selain rekor pemain termuda yang tampil bersama Barcelona ia juga mencatatkan rekor pemain termuda yang mencetak gol di laga tersebut.
Barcelona di laga itu menang 9-0 dimana Paulino menyarangkan hat-trick di laga perdananya.
Hanya empat tahun Paulino di Barcelona, namun ia meninggalkan catatan hebat dengan bermain sebanyak 47 laga dengan torehan 55 gol.
Mudik ke Filipina pada 1916, Paulino melanjutkan studi medis dan tetap berkarier sepak bola di klub yang berbasis di Manila, Bohemian Sporting Club.
Dua kali Paulino membawa Bohemian juara di turnamen tingkat tinggi sepak bola Filipina pada 1917 dan 1918.
Paulino pun mendapat kesempatan membela timnas Filipina pada Kejuaraan Negara-negara Asia Kecil (Far Eastern Championship Games) di Tokyo, Jepang, pada 1917.
Di ajang itu Filipina yang diperkuat Paulino mencetak rekor kemenangan terbesar 15-2 atas tuan rumah Jepang.
Selain memperkuat timnas sepak bola Filipina Paulino juga bermain tenis meja dalam ajang tersebut.
Sementara sibuk membela timnas Filipina, Barcelona selaku mantan timnya gagal memenangkan trofi bergengsi.
Pada tahun 1918 akhirnya Paulino kembali membela Barcelona pasca ia sembuh total dari penyakit malaria yang ia derita setahun sebelumnya.
Bergabung di periode kedua mantan rekan setimnya yang kemudian menjadi pelatih, Jack Greenwell, menjajal Paulino di posisi bek.
Tetapi di posisi barunya ia tidak nyetel, fan ekskulsif Barcelona, Los Socios, pun menuntut pihak klub agar Paulino dipasang ke posisinya semula.
Barcelona kembali hidup setelah diperkuat Paulino, buktinya pada 1919 mereka memenangkan Kejuaraan Catalunya kembali.
Barcelona juga mampu menembus final Copa del Rey meski harus kalah 2-5 atas Arenas Club de Getxo.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Peraih Ballon d'Or Pertama Akhiri Laga pada Usia Uzur)
Salah satu penampilan Paulino yang memorable bersama Barcelona terjadi pada 13 April 1919.
Saat itu Paulino menggetarkan jala gawang Real Sociedad dimana gol itu disebut "Gol Polisi".
Kenapa bisa disebut seperti itu? Karena seorang polisi yang berkeliaran di depan gawang ikut masuk bersama bola akibat sepakannya yang kencang.
Memiliki sepakan kencang menjadi modal Paulino sebagai penyerang.
Sampai-sampai julukan El Rompe Redes atau Trencaxarxes (perobek jala gawang) muncul untuknya.
Hal itu terjadi saat Paulino dipanggil timnas Spanyol pada tahun 1922.
"Kemampuannya yang mampu menendang dengan keras terlihat pada 30 April 1922 di laga Spanyol melawan Prancis."
"Ia menendang dengan kuat sampai benar-benar merobek jala gawang," jelas yang tertulis dalam laman resmi Barcelona mengenai Paulino.
Di laga itu Paulino yang menjadi kapten tim menyumbang dua gol dari kemenangan 4-0 Spanyol atas tuan rumah Prancis.
Meski karier dan performanya gemilang di level timnas dan klub, kehidupan sepak bola Paulino terbilang singkat.
Paulino gantung sepatu pada 3 Juli 1927 di usia 31 tahun dan beralih profesi menjadi seorang dokter.
Walau begitu Paulino sempat menjadi raja pencetak gol terbanyak di Barcelona.
Total dari seluruh kompetisi Paulino mencetak 369 gol dari 143 penampilan.
Rekor pencetak gol terbanyak gol Barcelona itu pun sempat bertahan hingga tahun 2010-an.
Leo Messi equals Paulino Alcántara as the highest goalscorer in FC Barcelona history with 369 goals: pic.twitter.com/wBB3F7ArD5
— FC Barcelona (@FCBarcelona) 16 Maret 2014
Pemecah rekor tersebut adalah penyerang Barcelona era modern, Lionel Messi, yang melampaui rekor gol milik Paulino ketika mencetak hat-trick ke gawang Osasuna pada 16 Maret 2014.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar