Bek asal Portugal yang membela Villarreal, Ruben Semedo, kini berada di bawah pengawasan pihak kepolisian dan mendapat sanksi dari klub setelah ditetapkan sebagai tertuduh dalam kasus percobaan pembunuhan.
Dalam sebuah persidangan di Lliria, sekitar Valencia, Spanyol, pada Kamis (22/2/2018), pihak pengadilan telah menetapkan status tertuduh kepada Semedo atas kasus percobaan pembunuhan.
Semedo sendiri sudah ditahan pihak kepolisian atas kasus tersebut pada Selasa (20/2/2018).
Selain percobaan pembunuhan, bek berusia 23 tahun tersebut juga dituduh telah melakukan perampokan, penyerangan, dan penyanderaan kepada seseorang serta kepemilikan senjata secara ilegal.
(Baca Juga: Manchester United Vs Chelsea - Haruskah Mourinho Simpan Lukaku dan Utamakan Rashford dan Martial?)
Hal ini membuat pihak Villarreal melepas Semedo kepada pihak kepolisian dan menjatuhkan sanksi skors kepada sang pemain.
Selama menjalani pemeriksaan dari kepolisian, Semedo tidak akan mendapatkan upah dari Villarreal sesuai dengan jumlah yang tertera di dalam kontraknya per pekan dan ditahan tanpa mendapat jaminan.
"Dengan selalu menghormati asas praduga tidak bersalah kepada setiap orang sampai terbukti bersalah, klub telah memutuskan untuk memberi skors kepada sang pemain dari tugas sebagai pesepak bola tanpa mendapat bayaran hingga kasus tersebut selesai," tulis pihak klub seperti dikutip dari BBC.
"Villarreal ingin menunjukkan betapa mengerikannya kejahatan berat yang dituduhkan kepada Ruben Semedo."
(Baca Juga: Mimpi Terbesar Mohamed Salah Bersama Liverpool)
Semedo baru didatangkan Villarreal pada awal 2017-2018 setelah diboyong dari Sporting CP dengan harga 14 juta euro atau sekitar Rp 235 miliar.
Selama membela Villarreal, Semedo baru tampil empat kali di ajang La Liga Spanyol setelah sempat mengalami cedera hamstering pada Oktober 2017.
Sempat kembali tampil pada Desember 2017 menghadapi FC Barcelona, Semedo tidak pernah lagi mendapat kepercayaan dari pelatih Javier Calleja untuk tampil di ajang yang sama sejak pergantian tahun 2018.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | bbc.co.uk |
Komentar