Zinedine Zidane bukanlah pelatih pertama yang hengkang setelah membawa klubnya menjuarai Liga Champions.
Zinedine Zidane secara mengejutkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih Madrid pada Kamis (31/5/2018).
Keputusan ini mengejutkan karena hanya berselang beberapa hari sejak keberhasilan Los Blancos asuhannya menjuara Liga Champions 2017-2018.
"Setelah tiga tahun, dibutuhkan perubahan. Saya tahu ini adalah momen yang aneh, tetapi menurut saya ini keputusan tepat," kata Zidane seperti dilansir BolaSport.com dari AS.
(Baca Juga: Statistik 5 Kiper Terbaik Liga 1 2018, Awan Setho Layak Diandalkan Timnas Walau Kalah dari Kiper Senior Ini)
Hanya, Zidane bukanlah pelatih pertama yang mengucapkan selamat tinggal selepas membawa klubnya memenangi trofi antarklub paling bergengsi di Eropa tersebut.
BolaSport.com merangkum 3 pelatih lain yang mengambil keputusan serupa sejak era Liga Champions pada 1992-1993, yakni:
Pelatih asal Jerman ini ditunjuk menukangi Madrid pada Juni 1997.
Adapun Heynckes mengawali kariernya dengan kekalahan 1-2 dari Barcelona di Piala Super Spanyol walau kemudian menjuarai ajang ini berkat skor 4-1 di leg kedua.
Eks arsitek Bayern Muenchen ini kemudian membawa Los Blancos menjuarai Liga Champions 1997-1998.
Cetak 2 Gol, Gareth Bale Justru Mengaku Dongkol Berat Usai Final Liga Champions https://t.co/go0k1X7fYo
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 31, 2018
Gelar ini sekaligus menjadi yang pertama bagi Madrid sejak keberhasilan serupa di tahun 1966.
Hanya, fakta bahwa Madrid hanya finis di peringkat keempat La Liga musim itu membuat klub memberhentikannya.
Nasib serupa dialaminya saat menukangi Bayern Muenchen. Ia membawa raksasa Jerman ini memenangi Si Kuping Besar di musim 2012-2013 dengan mengalahkan Borussia Dortmund.
Hanya, sebelum kesuksesan itu pun nasibnya sudah diketahui karena Muenchen telah mengontrak Pep Guardiola sebagai pelatih untuk musim 2013-2014.
2. Jose Mourinho
Nama Jose Mourinho mencuat ke jajaran pelatih elite berkat keberhasilan membawa tim semenjana FC Porto menjadi juara Liga Champion 2003-2004 dengan mengalahkan Monaco.
Porto juga mengalahkan tim-tim seperti Manchester United dalam perjalanannya ke tangga juara ketika itu.
Hanya, pelatih yang kemudian dijuluki The Special One ini lantas pergi meninggalkan Porto untuk menuju Chelsea pada awal Juni 2004.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Hal serupa dilakukannya ketika menukangi Internazionale.
Hanya sehari setelah membawa Inter Milan ke tangga juara Liga Champions 2009-2010, sang pelatih menyebut bahwa ia merasa: "sedih, karena hampir pasti bahwa itulah laga terakhir saya bersama Inter."
Betul saja. Inter dibawanya ke tangga juara Eropa pada 22 Mei 2010, lalu menandatangani kontrak baru dengan Madrid pada 28 Mei tahun itu.
3. Raymond Goethals
Tak banyak yang mengingat nama pelatih asal Belgia ini.
Padahal, Raymond Goethals adalah satu-satunya pelatih yang bisa membawa tim asal Prancis menjuara Piala/Liga Champions.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018, Jadwal Timnas Spanyol di Fase Grup)
Pelatih asal Belgia ini meraih prestasi hebat tersebut pada musim 1992-1993 kala menukangi Marseille, yang menjadi juara berkat gol tunggal Basile Boli ke gawang Milan.
Selepas keberhasilan ini, Boethals langsung meninggalkan Marseille. Alasannya sederhana, yakni karena ia sudah memenuhi targetnya bersama klub tersebut.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar