Zinedine Zidane telah memutuskan pergi dari Real Madrid. Selama Zidane memimpin, Los Blacos tak pernah mengenal kata rugi di bursa transfer.
Zinedine Zidane tak lagi menjabat sebagai nakhoda Real Madrid sejak Kamis 31 Mei 2018.
Deretan sembilan trofi bukan menjadi satu-satunya warisan Zidane bagi Real Madrid.
Zidane yang menjabat sebagai pelatih tim utama Real Madrid sejak Januari 2016 hingga Mei 2018 berhasil menghentikan kebiasaan buruk Real Madrid.
Kemampuan Zidane Meraih Trofi seperti Petani Memanen Padi https://t.co/Tq89nwH78l
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 31 Mei 2018
Sebagai tim berjuluk Los Galacticos karena kebiasaan menghamburkan uang demi sosok bintang, Real Madrid justru meraup surplus besar dengan penjualan pemain di bursa transfer.
Zidane bertanggung jawab pada lima bursa transfer dalam tiga musim terakhir.
Pelatih berdarah Aljazair tersebut tak terlibat pada bursa transfer musim panas 2015-2016, karena saat itu jabatan pelatih Real Madrid masih diduduki Rafael Benitez.
(Baca Juga: Hanya Bintang Real Madrid Ini yang Tak Peduli dengan Kepergian Zinedine Zidane, Ada Dendam?)
Sepanjang lima bursa transfer tersebut Real Madrid meraup untung 87 juta euro (Rp 1,38 triliun).
Pada bursa transfer musim panas 2017, mereka menghabiskan biaya sebesar 46,5 juta euro (setara Rp 736 miliar) untuk mendatangkan Dani Ceballos (Real Betis) dan Theo Hernandez (Atletico Madrid).
Adapun dari penjualan pemain Madrid memperoleh 126 juta euro (Rp 1,99 triliun).
Rinciannya adalah Alvaro Morata (Chelsea) 62 juta euro, Danilo (Manchester City) 30 juta euro, Diego Llorente (Real Sociedad) 10 juta euro, Mariano Diaz (Olympique Lyon) 8 juta euro, dan James Rodriguez (Bayern Muenchen) 13 juta euro.
(Baca Juga: Kepergian Zidane Bikin Masa Depan Ronaldo Kian Abu-abu)
Artinya, tim beralias Los Blancos mendapatkan keuntungan 79,5 juta euro (Rp 1,26 triliun).
Semusim sebelumnya, Real Madrid meraih keuntungan 7,5 juta euro (119 miliar rupiah).
Hal ini menjadi anomali bagi Real Madrid, terlebih pada era Florentino Perez, yang di musim-musim sebelumnya selalu mengalami kerugian, kecuali pada musim 2012-2013 di mana pengeluaran dan pemasukan mereka seimbang.
Menangisi Salah Sambil Mencaci Karius adalah Perilaku Standar Ganda https://t.co/LXkXAmfrJs
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 28 Mei 2018
Misalnya, tim era kepelatihan Rafael Benitez menghabiskan 85,5 juta euro (Rp 1,35 triliun) dan cuma meraup 15,65 juta euro (Rp 247 miliar) pada musim panas 2015.
Setelah kepergian Zidane, akankah Real Madrid bisa mempertahankan kebiasaan positif di bursa transfer tersebut? Patut ditunggu.
(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup D, Lionel Messi Langsung Bertemu Tim Debutan)
Berikut ini adalah selisih pembelian dan penjualan Real Madrid dalam bursa transfer sepuluh tahun terakhir:
- 2017-2018: + 79,5 juta euro (1,26 triliun rupiah)
- 2016-2017: + 7,5 juta euro (119 miliar rupiah)
- 2015-2016: - 69,85 juta euro (1,11 triliun rupiah)
- 2014-2015: - 18,3 juta euro (290 miliar rupiah)
- 2013-2014: - 62 juta euro (981 miliar rupiah)
- 2012-2013: 0 juta euro
- 2011-2012: - 47 juta euro (744 miliar rupiah)
- 2010-2011: - €82,5 juta euro (1,31 triliun rupiah)
- 2009-2010: - €169,9 juta euro (2,69 triliun rupiah)
- 2008-2009: - €12,9 juta euro (204 miliar rupiah)
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | transfermarkt.com, marca.com, BolaSport.com |
Komentar