Dokter asal Spanyol, Jose Gonzalez menyebut kriteria medis gegar otak yang dialami kiper Liverpool, Loris Karius tak masuk akal.
Sebelumnya diberitakan BolaSport.com Loris Karius mengalami gegar otak pada final Liga Champions, Sabtu (26/5/2018).
Hal ini dikonfirmasi oleh dokter di Massachusetts General Hospital, dr. Ross Zafonte melalui sebuah pernyataan resmi.
"Setelah dengan hati-hati kami meninjau kembali pertandingan - termasuk laporannya saat ini, pemeriksaan fisik dan metrik, kami menyimpulkan bahwa Mr. Karius mengalami gegar otak selama pertandingan pada 26 Mei 2018."
"Pada saat evaluasi, gejala utama menunjukkan adanya disfungsi spasial visual yang dialami Mr Karius dan kemungkinan terjadi setelah kejadian. Area disfungsi tambahan yang bergejala juga tetap ada," bunyi pernyataan resmi tersebut.
Doctors confirm Loris Karius did suffer a concussion during the Champions League final pic.twitter.com/lJsHxDwzUO
— B/R Football (@brfootball) 4 June 2018
(Baca juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Timnas Jerman di Fase Grup)
Kini, seorang dokter olahraga asal Spanyol, Jose Gonzalez menyatakan gegar otak yang dialami Karius tak masuk akal.
Ia menulis penjelasan dalam kolom yang ia publikasikan di harian AS.
Gonzalez mengaku tak takut untuk menanyakan rumah sakit Massachussets dan berkata kriteria medis tersebut sangat mengejutkan.
El Doctor José González (al que siempre agradezco la rehabilitación de mi espalda después de un grave accidente, hace ya muchos años) escribe en AS sobre la imbecilidades acerca de Karius. pic.twitter.com/RhaDrh5KUh
— Manuel Matamoros (@Chamartin4ever) 7 June 2018
"Sangat mengejutkan ketika dokter di rumah sakit Massachusetts Hospital menyimpulkan bahwa Loris Karius mengalami gegar otak saat final Liga Champions. Bahkan dokter olahraga profesional pun malu membaca kriteria medis ini," tulisnya dilansir BolaSport.com dari AS.
Menurutnya, Karius membuat dua penyelamatan setelah mengalami benturan dan hal tersebut tak mengindikasikan tanda-tanda mengalami gegar otak.
"Jika mereka (Liverpool) akan melindungi reputasi pemain, hal itu bagus, namun bukan berdasarkan kriteria medis yang absurd. Setelah mengalami benturan ia membuat dua penyelamatan bagus, yang jelas mengindikasikan ia masih memiliki refleks bagus dan tak ada tanda-tanda gegar otak," tulisnya.
(Baca juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | As.com |
Komentar