Kendati mampu memainkan peran sebagai gelandang bertahan, Toni Kroos mengaku tidak begitu nyaman bermain di posisi tersebut.
Kedatangan pelatih anyar Julen Lopetegui membuat Toni Kroos mendapatkan peran baru di Real Madrid pada musim ini.
Toni Kroos--yang memiliki posisi natural sebagai gelandang tengah--beberapa kali diminta bermain lebih dalam sebagai gelandang bertahan.
Pergeseran peran Toni Kroos ditengarai karena Julen Lopetegui ingin memberikan kesempatan gelandang tengah lain, Dani Ceballos, untuk berkembang.
Dalam delapan laga yang sudah dijalani bersama Los Blancos di semua kompetisi musim ini, Toni Kroos berperan sebagai gelandang bertahan sebanyak dua kali.
Yakni saat El Real menghadapi Getafe dan Athletic Bilbao, pada pekan pertama dan empat Liga Spanyol.
Meski mengaku senang menjalani peran barunya, pemain 28 tahun itu mengaku tidak sepiawai seperti gelandang bertahan sejati di timnya, Casemiro.
"Saya bukan Casemiro," kata Toni Kroos, seperti dikutip BolaSport.com dari laman ESPN.
Baca Juga:
- Alvaro Morata: Chelsea Tak Bisa Halangi Eden Hazard Pergi ke Real Madrid
- Alasan Utama Eden Hazard Ingin Gabung Real Madrid
- 5 Pemain Barcelona yang Bermimpi Menjadi Pemain Real Madrid
Berdasarkan data Transfermarkt yang dikutip BolaSport.com, Toni Kroos sebenarnya cukup fasih memainkan posisi gelandang bertahan.
Sepanjang kariernya, mantan pemain Bayern Muenchen itu tercatat sudah 83 kali tampil sebagai gelandang bertahan.
Bahkan 39 laga di antaranya, dia lakoni saat musim perdana bermain bersama Los Blancos pada musim kompetisi 2014-2015.
Meski demikian, Toni Kroos menyadari bahwa ia lebih nyaman berperan sebagai gelandang tengah yang membantu penyerangan.
Hal itu merupakan kebiasaan yang kerap ia jalani saat membela timnas Jerman.
"Di timnas Jerman saya berduet (di lini tengah) dengan sangat bagus bersama Joshua Kimmich," kata pemain berpostur 183 sentimeter tersebut.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Espn.com |
Komentar