Penjaga gawang FC Porto,Iker Casillas, buka suara tentang akhir kariernya bersama Real Madrid.
Iker Casillas tidak bisa menikmati akhir bahagia saat berkarier bersama Real Madrid.
Padahal Iker Casillas adalah salah satu legenda Real Madrid yang dibesarkan oleh klub tersebut.
Setelah kehilangan tempat di skuat utama, Iker Casillas bergabung dengan FC Porto pada 2015.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, Iker Casillas mengaku dipaksa keluar oleh sang presiden, Florentino Perez.
Baca Juga:
- Derita 3 Pemain Real Madrid Setelah Santiago Solari Jadi Pelatih
- Liverpool dan 3 Pemain yang Berpotensi Didatangkan pada Bursa Transfer
- Kronologi Isu Suap di Persib Bandung, Patrich Wanggai Sampai Mau Main Kekerasan
"Jika saya harus bertahan di Real Madrid, saya akan mengalami akhir yang lebih buruk," ujar Iker Casillas.
"Saya masih mengingat debut saya dan berbagi ruang dengan Fernando Hierro, dan dia meninggalkan saya sendiri di ruangan," katanya menambahkan.
18 penalties faced
— Hussain waheed khan (@HWK97) November 17, 2018
13 penalties stopped
Legend! . #IkerCasillas pic.twitter.com/PTQ8JRmWLN
Kehilangan tempat di tim utama memang membuat Casillas sedih dan ingin pergi.
"Saya bahkan berpikir untuk pergi, karena saya tidak bermain dan ingin terus berkembang, tetapi kemudian kami memenangkan Liga Champions," ucap Casillas.
"Saya tidak bisa berhenti menangis," tuturnya lagi.
Baca Juga:
- Berita Timnas Indonesia - Permintaan Maaf Bima Sakti hingga 3 Kejanggalan di Piala AFF 2018
- Manchester City Kalahkan Barcelona dalam Perburuan Wonderkid Ajax Amsterdam
Kiper berusia 37 tahun itu meninggalkan Real Madrid pada era Carlo Ancelotti.
Sebelumnya Casillas memang sudah terpinggirkan pada era Jose Mourinho.
Calon Pengganti Sergio Ramos di Real Madrid Pernah Bermain di Indonesia https://t.co/KvRQe48MVl
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 11 November 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | marca.com |
Komentar