HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA
Selebrasi Samuel Umtiti, usai berhasil menjebol gawang Belgia dalam laga pada semifinal Piala Dunia 2018 di Saint-Petersburg Stadium, Selasa (10/7/2018)
Barcelona dikabarkan menunda untuk mencari calon pengganti Samuel Umtiti hingga bulan Januari 2019.
Cedera yang dialami Samuel Umtiti sempat membuat Barcelona berupaya mencari pengganti.
Namun, Barcelona harus menanti hingga Januari 2019 setelah Samuel Umtiti menolak menjalani operasi cedera lutut yang ia alami.
Umtiti lebih memilih untuk melanjutkan perawatan di Doha, Qatar, seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
Sebelumnya para petinggi Barcelona telah mencari tahu keputusan apa yang akan diambil oleh Umtiti.
VIDEO
Baca Juga:
Bahkan Barcelona dikabarkan telah menyiapkan calon pengganti untuk bek Prancis tersebut.
Salah satu kandidat pengganti Umtiti adalah Matthijs de Ligt, bek Ajax Amsterdam.
Namun, langkah Barcelona mendatangkan De Ligt tidak mudah.
Ajax Amsterdam tidak mau melepas De Ligt pada bulan Januari.
Barcelona juga harus menyiapkan opsi lain jika cedera Umtiti tidak kunjung membaik.
View this post on Instagram
Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Nov 30, 2018 at 10:05pm PST
Komentar