Tidak sedikit yang mengkritik penampilan duo penyerang Juventus, Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala, selepas kekalahan 1-4 dari Real Madrid di final Liga Champions, Sabtu (3/6/2017) di Cardiff.
Pada pertandingan sepenting itu, keduanya justru meredup. Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala praktis tidak membantu tim keluar dari kesulitan.
Harga mahal Higuain ketika dibeli Juventus dari Napoli, yaitu sebesar 90 juta euro, dijadikan senjata lagi oleh para pengkritik. Higuain dianggap tidak menebus harga itu dengan setimpal. Dia bukan material untuk pertandingan sevital final Liga Champions.
“Saya berharap banyak pada Higuain. Semua pemain Juventus mengecewakan di babak kedua, tetapi Higuain yang memberi saya kesan paling negatif,” ujar mantan gelandang Juventus, Angelo Di Livio, kepada Il Mattino.
"Semua pemain Juventus mengecewakan di babak kedua, tetapi Higuain yang memberi saya kesan paling negatif.”
Mantan Gelandang Juventus, Angelo Di Livio
Sementara itu, Dybala juga dianggap overrated. Penampilan gemilangnya di leg pertama perempat final waktu mengalahkan Barcelona 3-0 pun disebut hanya kebetulan.
Media Italia membandingkannya dengan Cristiano Ronaldo. Dulu dalam usia 23 tahun, Ronaldo sudah membuat perbedaan dengan membawa Manchester United menjuarai Liga Champions 2007-2008 sekaligus menjadi top scorer kompetisi dan merebut gelar Ballon d’Or serta FIFA World Player of the Year 2008.
Kini dalam usia yang sama, Dybala kolaps di final Liga Champions.
Higuain dan Dybala resmi menjadi flop di Liga Champions 2016-17 setelah tidak terpilih masuk Tim Terbaik. UEFA sudah mengumumkan 18 pemain anggota tim all star itu pada Senin (5/6/2017).
Juventus tetap punya tiga wakil, mereka adalah kiper Gianluigi Buffon, bek Leonardo Bonucci, dan gelandang Miralem Pjanic.
Baca juga:
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Calciomercato |
Komentar